WahanaNews.co, Bengkayang - Dalam suasana Hari Listrik Nasional (HLN) ke-78, PT PLN (Persero) menghadirkan listrik andal selama 24 jam kepada ribuan warga Desa Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Listrik non-stop ini hadir di wilayah yang berbatasan dengan negara Malaysia, setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 17 kilowatt peak (kWp) pada Jumat (27/10).
Kehadiran listrik langsung disambut suka cita warga Desa Siding yang kini bisa beraktivitas dengan leluasa pada siang maupun malam hari. Salah satu warga, Marinus (43) mengatakan, sebelum beroperasinya PLTS, warga hanya bisa menikmati layanan listrik pada malam hari.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Dulu kami sering merasa minder kalau ada keluarga dari Malaysia datang ke rumah karena listrik hanya menyala saat malam hari. Kini kami merasa bangga, dan bersyukur karena listrik di rumah menyala baik siang maupun malam hari. Terima kasih PLN," kata Marinus.
Ket foto: Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 17 kilowatt peak (kWp) di Desa Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. [WahanaNews.co/PLN]
Hal sama disampaikan Kepala Desa Siding, Mingun Riadi tentang kehadiran listrik 24 jam yang sudah lama diimpikan oleh masyarakat di desanya. Mingun mengatakan, meningkatnya sistem layanan kelistrikan dari 12 jam menjadi 24 jam dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah perbatasan.
"Sebelum ada listrik 24 jam, kami masih harus membeli BBM untuk menghidupkan mesin genset pada siang hari, biayanya cukup besar dan memberatkan bagi warga Desa Siding yang rata-rata berprofesi sebagai petani. Kini, hadirnya listrik non-stop di desa membuat kami tidak harus membeli BBM untuk menghidupkan mesin genset pada siang hari lagi," tutur Mingun.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN untuk menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat hingga pelosok tanah air. Untuk itu, PLN terus mengakselerasi program listrik desa agar seluruh wilayah termasuk yang berada di kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) di Indonesia dapat menikmati listrik. Langkah ini juga bentuk komitmen PLN untuk mencapai Rasio Elektrifikasi 100% pada tahun 2025.
“Ini merupakan bentuk upaya dukungan PLN terhadap program pemerintah mengejar target rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia, di mana semua masyarakat dapat merasakan dan mengakses listrik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ungkap Darmawan.
General Manager Unit Induk Distribusi Kalbar Wahyu Jatmiko juga mengungkapkan, hadirnya PLTS berkapasitas 17 kWp di Kalbar ini bentuk keseriusan PLN dalam mewujudkan energi berkeadilan. Salah satunya, dengan memberikan layanan listrik pada masyarakat di daerah perbatasan yang belum mendapatkan akses listrik 24 jam.