WahanaNews.co | Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, menyatakan bahwa hingga saat ini belum terlihat bakal calon bupati Aceh Timur periode berikut ini, yang benar - benar serius memikirkan nasib rakyat miskin.
Kritik tajam itu disampaikan aktivis cadas tersebut mengingat semakin terkuaknya berbagai problem sosial di Aceh Timur, terutama problem yang sangat serius dan mengakar seperti kemiskinan dan pengangguran yang hingga kini menurutnya belum juga teratasi. Sementara hingar - bingar pesta demokrasi semakin gencar dibicarakan.
BACA JUGA
Tiket.Com Optimalkan Digital Marketing Pariwisata Danau Toba
"Hingga kini belum ada kita lihat munculnya sosok calon bupati yang sehari - harinya memang benar - benar memikirkan nasib rakyat miskin, dan ingin berkuasa demi mengatasi kemiskinan serta pengangguran, sedangkan yang tampak saat ini masih sebatas nafsu perebutan kekuasaan dan keinginan melipatgandakan kekayaan, padahal problem utama di Aceh Timur adalah kemiskinan dan pengangguran," kata Ronny, Senin 25 Januari 2021.
Menurut eks Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh Itu, rakyat miskin hingga saat ini masih terus sebatas dijadikan sebagai objek pencitraan politik belaka, terutama ketika disaat momen kontestasi politik kembali hangat dibicarakan.
BACA JUGA
2 WNA di Bali Ketahuan Bawa Surat PCR Palsu
"Rakyat miskin masih sebatas jadi objek pencitraan aktor politik semata, yang diburu ketika ada maunya, oleh mereka yang berkepentingan memperoleh jabatan dan ingin tambah kaya, misalkan moment penyerahan bantuan saat bencana atau bantuan mie instan alakadarnya dan sepapan telur dalam suatu krsempatan, lalu difoto dan diviralkan, sedangkan faktanya setelah itu, mereka tetap miskin, padahal yang semestinya dipikirkan para calon konstestan tersebut adalah bagaimana menemukan ide - ide baru yang brilian untuk mengatasinya agar mereka keluar dari kondisi kemiskinan akut tersebut, jadi kalau kita lihat hingga saat ini belum ada yang berpikir ke arah situ, apalagi mempraktekkannya," sebut putera Idi Rayeuk berdarah Aceh - Minang itu.
Ronny menambahkan, bahwa masyarakat miskin dan pengangguran di Aceh Timur saat ini sama sekali belum akan diuntungkan pada setiap terjadinya moment pergantian kekuasaan, hal itu disebabkan belum munculnya aktor politik seperti yang diharapkan publik tersebut.