WahanaNews.co
| Kasus sexting yang dilakukan oknum
wali kelas SMAN 2 Wonosari terhadap Ketua DPRD Gunungkidul, Yogyakarta, Endah
Subekti Kuntariningsih, memasuki tahap islah.
Meski
ada kesepakatan damai, proses hukum jalan terus.
Baca Juga:
Kelompok 90 KKN UMBY Merajut Keakraban Dengan Warga di Padukuhan Gunung Kunir
"Secara
personal, saya sudah memaafkan. Tapi, secara institusi, harus tetap berproses
dan dilakukan investigasi untuk penyelesaian peristiwa ini," kata Endah Subekti
Kuntariningsih, saat dihubungi wartawan, Selasa (25/5/2021).
Dia
berharap, peristiwa yang dialaminya menjadi pembelajaran bagi seluruh perempuan
di Gunungkidul untuk berani speak up berkaitan dengan pelecehan yang
diterima.
Menurutnya,
tidak harus menjadi korban pemerkosaan untuk berani melaporkan pelecehan
semacam ini.
Baca Juga:
Mbah Benu Pimpinan Jemaah Aolia Ternyata Sempat Kuliah di Fakultas Kedokteran UGM
"Perempuan
harus peka dengan pelecehan verbal atau sexting, harus berani untuk
melaporkan ke institusi," tegas Endah.
Untuk
diketahui, sexting adalah istilah yang biasa dipakai untuk aktivitas
mengirim atau mengunggah foto telanjang maupun setengah bugil atau mengirim
pesan teks yang membangkitkan birahi.
Dalam
perkara ini, Endah dalam posisi sebagai wali murid dari anaknya, yang sekolah
di SMA itu.
"Kami
meminta agar pihak terkait mengawal kasus dugaan sexting oknum wali
kelas ini. Sebagai aparatur sipil negara (ASN), tentu memiliki induk untuk
melakukan pembinaan maupun penindakan, " ucap Endah.
Pihaknya
memberikan kewenangan kepada dinas untuk menangani hal ini secara penuh.
Jika
ternyata terbukti menyimpang dari etika moral, ia mengutuk keras segala
tindakan pelecehan seksual di lingkup dunia pendidikan.
"Jangan
sampai kasus serupa terulang di kemudian hari," ungkapnya.
Proses
islah sendiri berlangsung pada Senin (24/5/2021) sore di Wonosari.
Oknum
guru itu, diketahui bernama Timbul Suryanta, datang dengan diantar Kepala SMAN
2 Wonosari, Samiran, menemui Ketua DPRD Gunungkidul selaku korban.
Dalam
pertemuan itu, Timbul yang berstatus sebagai ASN mengaku khilaf.
Dia
mengakui telah meminta foto politisi PDIP yang merupakan wali murid SMAN 2
Wonosari itu saat konsultasi pembelajaran.
"Saya
khilaf, secara pribadi saya sangat menghormati Ketua DPRD Gunungkidul. Tidak
ada niatan saya untuk melakukan pelecehan, " kata Timbul.
Pihaknya
juga terang-terangan mengaku telah mengetahui Endah sebagai Ketua DPRD.
Hanya
saja, dia tidak memahami, ternyata Endah merupakan orangtua salah satu murid
SMAN 2 Wonosari.
"Benar,
memang sempat kirim pesan shareloc dan meminta foto, sebenarnya saya
hanya pengen kenal saja, " ujar Timbul.
Dalam
kesempatan itu, Kepala SMAN 2 Wonosari, Samiran, meminta agar peristiwa
tersebut menjadi pelajaran berharga bagi civitas akademika.
Secara
kedinasan, yang bersangkutan sudah dilakukan pembinaan.
"Kami
tekankan, ke depan harus lebih santun dalam berkomunikasi dengan siapa pun, "
katanya. [dhn]