WahanaNews.co | Gubernur Banten, Wahidin Halim, mencabut laporan terhadap 6 orang buruh yang menerobos dan menduduki ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
"Saya ini muslim dan juga santri, sebelum kalian lahir sudah saya maafkan. Dengan ini laporan saya cabut. Berbeda berpendapat bukan masalah, asal disampaikan dengan baik," ungkap Gubernur WH saat menerima para buruh di kediamannya Pinang, Kota Tangerang, Selasa (4/1) melalui rilisnya.
Baca Juga:
Banten Fokuskan Pengendalian Stunting dan Gizi Buruk
Wahidin mengatakan silaturahmi menjadi salah satu nilai masyarakat Indonesia. Tidak ada pemimpin yang ingin menyakiti rakyatnya sendiri.
"Saya tidak sakit hati. Sejak menjadi Kepala Desa, saya tidak ada masalah dengan warga masyarakat. Pembangunan yang saya lakukan juga bentuk kasih sayang saya kepada masyarakat Banten," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua KSPSI Kabupaten Tangerang Ahmad Supriyadi mengungkapkan bahwa apa yang terjadi sebagai sebuah perjalanan dan perjuangan para buruh.
Baca Juga:
Pj Gubernur Banten Pantau Langsung PPDB, Sebut Tak Ada Kendala Teknis
"Pada hari ini sudah tuntas dengan adanya kesepakatan berdamai. Atas nama anak-anak saya, minta maaf yang setinggi-tingginya. Bahwa itu tidak ada maksud untuk merusak, ataupun melecehkan, Bapak Gubernur Wahidin Halim sebagai pemimpin kami," katanya.
Supriyadi mengatakan KSPSI akan menjalin komunikasi dan menyampaikan yang terbaik untuk para buruh.
"Bapak Gubernur Wahidin menunjukkan diri sebagai bapak yang baik bagi rakyat Banten," ujarnya.
Sementara itu Kuasa Hukum Gubernur Banten Asep Abdullah Busro mengungkapkan bahwa malam ini telah terjadi kesepakatan antara Gubernur Banten Wahidin Halim dengan para buruh.
"Kami sebagai kuasa hukum akan berkoordinasi dengan teman-teman Direktur Kriminal Umum Polda Banten dan mengurus secara administratif. Secara faktual ini sudah selesai, secara administratif besok selesai. Permasalahan ini sudah tuntas secara menyeluruh," katanya. [rin]