WahanaNews.co | Guna
memonitor potensi gempa susulan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) telah memasang perangkat penghitungan percepatan tanah di Mamuju,
Sulawesi Barat (Sulbar).
"Kami laporkan bahwa BMKG Pusat sudah beberapa hari
melakukan memasang peralatan untuk melakukan penghitungan percepatan tanah di
sekitar Mamuju, termasuk memonitor gempa-gempa susulan," kata Kepala Pusat
Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono dalam konferensi pers virtual BNPB dari
Sulbar, Senin.
Baca Juga:
Anggota Polda Sulbar Tabrak Lari Ibu Anak di Makassar Diusut Propam
Selain untuk memonitor potensi gempa susulan, katanya, alat
itu juga digunakan BMKG untuk pemetaan sebaran kerusakan.
"Karena kami akan kroscek di lapangan terhadap info
shakemap atau peta guncangan seperti yang telah kami rilis. Kami sampaikan peta
guncangannya itu apakah sejalan atau memang sebaran kerusakan di zona, di area
di mana intensitas MMI nya sekitar V-VI MMI, itu zona di mana kerusakan
terjadi," katanya.
Kemudian, selain memasang alat penghitungan percepatan
tanah, BMKG juga memasang sistem penangkap informasi diseminasi di posko
penanggulangan bencana sehingga para petugas dan relawan bisa mendapat
informasi sesegera mungkin bilamana ada gempa di wilayah tersebut.
Baca Juga:
140 Pengikut Jamaah Islamiyah Sulawesi Membubarkan Diri, Ikrar Kembali ke NKRI
"Jadi rekan-rekan yang ada di posko akan mendapatkan
informasi sesegera mungkin, kurang lebih dalam waktu 2 atau 3 menit setelah
kejadian gempa," katanya.
Ia berharap sistem tersebut bisa menjadi acuan bagi para
petugas dan relawan dalam melakukan upaya penanggulangan dan menyebarkan
informasi tersebut kepada masyarakat di sekitar.
Rahmat juga menyampaikan harapannya untuk dapat bekerja sama
dengan Satgas, dengan BNPB, untuk bisa mendatangi pos-pos pengungsian guna
memberikan sosialisasi agar masyarakat bisa tenang dan tidak panik.
"Tentunya harapan kami (para pengungsi) bisa kembali ke
rumah masing-masing segera. Dan tentu perlu dicatat bilamana kondisi rumahnya
sudah tidak memungkinkan untuk ditinggali atau miring, retak dan sebagainya.
Bahwa ini tidak layak untuk ditinggali, dalam waktu beberapa hari ke depan
sebaiknya memang tidak ditinggali," katanya.
BMKG memperkirakan bahwa dalam beberapa hari ke depan gempa
susulan mungkin masih akan terjadi. Namun demikian, mereka berharap gempa
susulan itu tidak siginifikan dan tidak sampai menyebabkan kerusakan serius. [qnt]