WahanaNews.co | Krisis
pasokan oksigen tabung masih terus terjadi, di tengah lonjakan jumlah pasien
Covid-19. Akibatnya, Rumah Sakit Al Islam Bandung, Jawa Barat, kewalahan. Untuk
sementara waktu, rumah sakit ini tidak menerima pasien dengan keluhan sesak
napas.
Baca Juga:
Praktik Produksi MinyaKita Palsu Dibongkar Polrestabes Bandung
Hal itu diumumkan oleh pihak rumah sakit melalui akun media
sosial resmi RS Al Islam.
"Pengumuman:
Sehubungan dengan tidak tersedianya pasokan oksigen, maka sementara kami tidak
dapat menerima pasien dengan keluhan sesak napas dan akan kami evaluasi hingga
tanggal 7 Juli 2021," demikian keterangan akun Instagram
@rsalislambandung.
Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran Rumah Sakit Al Islam
Bandung Guntur Septapati membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan, pengumuman
rumah sakit dilatari pasokan oksigen mulai tersendat sejak pekan lalu.
Baca Juga:
Pospay Run 2024 Digelar Minggu 3 November 2024, Hadiah Total Rp 150 Juta dan Doorprize Menanti
"Mulai terasa 2-3 hari yang lalu karena tiap hari kita
butuh tabung oksigen terus. Untuk tabung oksigen itu tiap hari kita butuh 94
tabung dengan jadwal pengisian sehari dua kali. Sementara suplier yang biasanya
kirim 60-an tabung, sekarang cuma bisa kirim 20 dan sisanya kita mencari
terus," kata Guntur.
Dibandingkan oksigen tabung, suplai oksigen liquid di RS Al
Islam masih aman. Namun, ruang IGD rumah sakit belum terpasang saluran oksigen
liquid. Sementara banyak pasien yang datang ke IGD dengan keluhan sesak napas.
"Nanti malam jam 2 dari suplier akan kirim yang liquid.
Kalau yang tabung kita masih kesulitan," ucap Guntur.
Atas kondisi krisis pasokan oksigen ini, pihak RS Al Islam
terpaksa tidak dapat menerima pasien dengan keluhan sesak napas yang berlaku
sejak Minggu (4/7). Pihak rumah sakit akan kembali mengevaluasi keputusan ini
hingga 7 Juli 2021 mendatang.
"Memang kami mulai hari ini ada pemberitahuan tersebut.
Tapi ini karena dari supplier agak terhambat suplainya. Mereka ada masalah,
saya enggak tahu persisnya masalah apa, cuma yang saya tahu demand-nya banyak
sehingga suplai terganggu. Jadi untuk antisipasi itu, kita prioritaskan pasien
yang ada di dalam (rawat) baik yang dirawat di HCU, ICU, dan IGD yang memang
butuh oksigen," kata Guntur.
Guntur menyebut RSAI telah berkoordinasi dengan berbagai
pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain.
Tetapi sampai saat ini masih mengalami kendala dan pasokan oksigen.
"Kalau yang liquid dalam keadaan normalnya kita mengisi
3-5 hari sekali, tapi sejak volume pasien bertambah kita jadi maju 2 hari
sekali. Saat ini kita khawatir sekali makin lama makin maju lagi dan sempat ada
pemberitahuan kita enggak ada suplai. Kalau tiga hari ini kita masih bertahan
bisa asal tidak menerima pasien lagi," ujarnya. [dhn]