WahanaNews.co | Sistem pendidikan Finlandia dikenal sebagai yang terbaik. Banyak negara termasuk di Indonesia bisa belajar bagaimana memiliki sistem pendidikan seperti yang diterapkan negara Skandinavia tersebut.
Apa sih rahasia kecerdasan yang dimiliki anak-anak di Finlandia?
Baca Juga:
Cuaca Dingin Finlandia Bisa Bekukan Air Mendidih di Ruang Terbuka
Dirangkum dari World Economic Forum, ada 10 penyebab kenapa siswa di Finlandia terkenal pintar-pintar
1. Guru Wajib Memiliki Gelar Master
Seluruh guru di Finlandia diwajibkan untuk memiliki gelar master, termasuk ilmu pedagogis. Profesi guru di negara tersebut juga sangat dihormati, digaji besar.
Baca Juga:
Simak Perbedaan dan Persamaan Sistem Pendidikan Indonesia dengan Negara Lain
Tak heran, jurusan pendidikan di Finlandia sangat bergengsi.Guru mendidik murid berdasarkan sistem kepercayaan, bukan kontrol.
2. Anak Baru Diizinkan Sekolah di Usia 7 Tahun
Di Finlandia, anak-anak baru diizinkan untuk mulai bersekolah bila sudah menginjak usia tujuh tahun.
Pemerintah Finlandia memberikan kebebasan di masa perkembangan kanak-kanak dengan tidak memberikan pendidikan wajib agar anak-anak dapat menikmati masa kecilnya dengan maksimal.
Selain itu, Finlandia hanya menerapkan 9 tahun wajib belajar bagi semua anak. Pendidikan setelah kelas 9 atau di atas usia 16 tahun adalah hal yang opsional.
3. Tidak Mendewakan Prestasi Akademik
Sebagian besar sekolah di dunia lebih memprioritaskan nilai ujian para siswanya dan menuntut mereka untuk unggul dalam matematika dan sains.
Akibatnya, para sekolah seringkali melupakan aspek emosional murid.
Sejak 1980-an, Finlandia meninggalkan hal tersebut dan berfokus pada hal-hal yang mendasar dalam pendidikan sehingga lingkungan sekolah menjadi tempat yang menyenangkan.
Berikut hal-hal dasar yang menjadi prioritas pendidikan Finlandia:
- Pendidikan harus menjadi instrumen untuk mengimbangi ketimpangan sosial
· Semua siswa menerima makanan sekolah gratis
· Kemudahan akses pelayanan kesehatan
· Konseling psikologi
· Bimbingan individual
4. Jarang Ada PR
Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), para siswa di Finlandia memiliki jumlah pekerjaan rumah (PR) yang paling sedikit bila dibandingkan dengan para siswa lain di seluruh dunia.
Bahkan, para siswa Finlandia hanya menghabiskan maksimal 30 menit untuk mengerjakan tugas dari sekolah di rumah.
5. Menekankan Kerja Sama, Bukan Persaingan
Berbeda dengan sebagian besar negara lain di dunia, para siswa di Finlandia tidak dituntut untuk bersaing menjadi nomor satu dan berlomba-lomba meraih nilai tinggi di kelas.
Sistem pendidikan Finlandia tidak memiliki daftar siswa terbaik. Sebab, mereka tidak menerapkan persaingan, melainkan kerja sama.
6. Siswa Diberi Opsi Lain Selain Kuliah
Pendidikan Finlandia menawarkan opsi yang menguntungkan bagi siswa yang hendak melanjutkan pendidikannya.
Di Finlandia, ada sekolah menengah atas (setara SMA) yang merupakan program tiga tahun untuk mempersiapkan siswa mengikuti Ujian Matrikulasi.
Ujian Matrikulasi adalah ujian yang menentukan penerimaan mereka di universitas.
Biasanya, ujian tersebut didasarkan pada spesialisasi yang mereka peroleh selama menempuh pendidikan di sekolah menengah.
7. Jam Belajar Dimulai Lebih Siang
Siswa di Finlandia biasanya baru memulai sekolah pada pukul 09.00 hingga 09.45.
Menurut penelitian yang dipublikasikan PubMed Central, jam belajar di sekolah yang lebih awal bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, kebahagiaan, dan tingkat kematangan siswa.
Sekolah Finlandia dimulai lebih siang dan biasanya berakhir pada pukul 02.00 hingga 02.45.
8. Guru-Siswa Selalu Bersama Selama Bertahun-tahun
Para siswa di Finlandia diajar oleh guru yang sama selama enam tahun bersekolah. Dengan demikian, guru bisa berperan sebagai mentor atau bahkan seperti anggota keluarga.
Selama bertahun-tahun bersama, siswa dan guru membangun rasa saling percaya sehingga mereka saling mengenal dan menghormati.
9. Sistem Belajar yang Santai
Di Finlandia, suasana pembelajaran cenderung lebih santai. Para siswa biasanya hanya memiliki beberapa kelas dalam sehari.
Mereka diberi waktu untuk makan, melakukan kegiatan yang menyenangkan, dan bersantai.
Bahkan, para siswa diberikan waktu 15 hingga 20 menit untuk meregangkan tubuh, menghirup udara segar, dan beristirahat.
10. Tidak Ada Ujian Nasional
Finlandia tidak memiliki tes standar untuk seluruh siswa seperti Ujian Nasional (UN) di Indonesia.
Ini karena mereka menyadari bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kecerdasannya masing-masing. Satu-satunya tes yang terdapat di negara tersebut adalah Ujian Matrikulasi Nasional.
Namun, tes tersebut bersifat sukarela untuk siswa tahun terakhir menengah atas.
[Redaktur: Zahara Sitio]