WahanaNews.co | 90 kepala sekolah SMP dari negeri maupun swasta di lingkungan Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat mengikuti pelatihan sains, coding dan robotik berbasis science, technology, engineering, art and mathematics (STEAM).
Pelatihan ini diadakan Rumah Edukasi di Universitas Tarumanagara, Kampus 1, Jakarta Barat.
Baca Juga:
Polres Rohil Bhakti Sosial Kirim Pompa Air ke Pondok Pesantren Tahfiz
Direktur Rumah Edukasi, Mulia Anton mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian Masyarakat dari Rumah Edukasi dan Universitas Tarumanagara dalam berbagi ilmu pengetahuan kepada lingkungan sekitarnya, khususnya di wilayah Jakarta Barat.
“Menjelang HUT ke-78 RI, kami ingin memperkenalkan sebuah metode pembelajaran abad ini yang sangat sejalan dengan program Merdeka belajar dari Kemendikbudristek,” kata Anton, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Anton mengatakan, dalam acara yang diikuti oleh 85 kepala sekolah dan guru ini diharapkan, pelatihan sains, coding dan robotik berbasis STEAM dapat diterapkan di sekolah mereka masing-masing.
Baca Juga:
41 Keluarga Kurang Mampu Dapat Kado Sambungan Listrik Gratis Melalui Program Light Up The Dream di HUT RI Ke-78
“Kami jamin dalam waktu kurang dari 2 jam, Ibu dan bapak yang mengikuti pelatihan ini sudah bisa membuat program coding dan menjalankan robot yang dirakit secara berkelompok,” jelasnya.
Anton berharap, tahun depan para siswa yang telah mendapatkan pelatihan tersebut, dapat mengikuti kompetisi sains, coding, dan robotik berbasis STEAM dari tingkat regional, nasional hingga internasional.
“Belum lama ini berhasil membawa tim Indonesia meraih Emas kompetisi Robot internasional. Di mana tim SMA Indonesia berhasil menyapu bersih juara 1 2 3, dan tim smp meraih juara 2. Tahun depan Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah untuk kompetisi internasional dan diharapkan kita bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan meraih prestasi setinggi-tingginya,” kata Anton.
Di tempat yang sama, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat Junaedi mengatakan, pelatihan sains, coding dan robotik berbasis STEAM, ini termasuk program yang baru.
“Saya harus kerja sama dulu dengan narasumber dari pelatihan program ini agar disosialisasikan dulu ke siswa, ke guru dan siswa ya. Kemudian baru setelah itu kita menjalin kerja sama,” jelasnya.
Dia juga mengapresiasi Tim Pelatih Rumah Edukasi yang telah membagikan ilmunya untuk kepala sekolah di wilayah Jakarta Barat.
“Saya sangat terhibur sekali kesini ini karena pertama kalinya saya belajar coding ya. Dan ini sangat mudah diaplikasikan. Apalagi ini sesuatu yang ada lombanya, bisa menaikkan prestasi sekolah begitu, itu sangat bagus sekali,” bebernya.
Junaedi menambahkan, pelatihan sains, coding dan robotik berbasis STEAM ini tidak menutup kemungkinan akan menjadi rencana program kerjanya.
“Kebetulan 2024 sudah terperogram dalam proses anggaran yang terbudget, kita coba mencari peluang-peluang lain paling tidak di 2025. Peluang-peluang itu adalah bekerja sama dalam tataran non-budget tes untuk 2023 dan 2024,” ujarnya.
“Khusus 2024 apabila dimungkinkan masih ada sebuah peluang untuk kita anggarkan kenapa tidak, kita Bersama-sama dengan pihak sekolah mengatur, menata, memainance untuk anggaran-anggaran ini. Jika sesuai dengan regulasi dan dimungkinkan kita coba kerja sama agar mereka bisa memasukan dalam program BOP atau BOS,” ungkap Junaedi.
Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Profesor Agustinus Purna Irawan mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih karena diajak berkolaborasi dengan Rumah Edukasi mengadakan pelatihan sains, coding dan robotik berbasis STEAM
“Dan Untar sangat mensupport kegiatan untuk latihan guru, siswa dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan STEM,” katanya.
Saat ini kata dia, STEM sudah menjadi salah satu ujung tombak didalam pengembangan berbagai macam hal terkait dengan kehidupan, terutama untuk mempersiapkan anak-anak mempunyai kemampuan secara teknologi untuk mengelola dirinya sendiri tetapi juga bisa mengelola berbagai potensi yang dimiliki oleh Indonesia, supaya bisa mempunyai nilai tambah.
“Sekaligus juga bisa merawat kemampuan atau potensi yang ada di Indonesia ini supaya tidak segera habis, dengan cara edit values saya kira itu akan bermanfaat besar dan STEM punya tugas yang luar biasa dalam hal ini,” tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]