WahanaNews.co | Nurlaela (21), atlet panjat tebing asal Kabupaten Bogor yang juga tercatat sebagai mahasiswa semester 6 Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung bercerita bahwa dirinya mampu membiayai kuliahnya dari olahraga kesukaannya itu.
Seperti yang kita ketahui, Wall climbing atau panjat tebing merupakan olahraga yang medianya sudah dimodifikasi dari tebing gunung (rock climbing) menjadi papan buatan atau tembok yang tidak kalah menantang.
Baca Juga:
Pesan Dokter Sebelum Lakukan Panjat Tebing, Perlu Pemanasan Karena Rawan Cedera
Olahraga ini membutuhkan kemampuan fisik untuk dapat memanjat lebih tinggi, kemampuan teknik untuk menempatkan kaki dan tangan di atas permukaan dinding, kemampuan mengatur strategi menentukan jalur dan kemampuan berpikir untuk mengambil keputusan yang cepat untuk mencapai tempat yang lebih tinggi.
Perempuan yang kerap dipanggil Lela ini pada November tahun lalu berhasil meraih 2 medali emas dan 2 medali perak Kategori Speed World Record dan classic di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2022, yang berlangsung di wall climbing Jalak Harupat-Soreang, Kabupaten Bandung.
Putri sulung dari 4 bersaudara ini, sebelumnya ia juga pernah memenangkan beberapa kejuaraan lain dan sering menyandang gelar sebagai juara pertama karena menyukai olahraga ini.
Baca Juga:
Kalahkan Lima Peserta Finalis, Tim Boulder Beregu Putri Kota Bogor Sabet Medali Emas
"Kelas 4 sd nyoba-nyoba manjat tapi ga terlalu didalami, SMP mulai aktif ikut ekskulnya sampai SMA suka ngewakilin sekolah dalam satu tahun bisa 2-3 kali ikut turnamen, di tahun 2018 dalam satu kali turnamen bisa membawa enam medali," katanya.
Memiliki jam terbang dan kemampuan yang menonjol dengan menjuarai beberapa turnamen, membuat Nurlaela berhasil bergabung menjadi atlet panjat tebing Kabupaten Bogor yang merupakan tanah kelahirannya, jika mendekati waktu untuk berkompetisi Nurlaela bisa menghabiskan waktunya untuk berlatih.
"kalau latihan ada tes fisik, terus manjat tinggi 15 meter bolak-balik 5 kali. Menjelang kompetisi itu latihan bisa 4-5 hari dari pagi sampe sore," katanya.
Sejauh ini Wall climbing terpanjang yang telah Nurlaela taklukan memiliki panjang 20 meter dan dalam kecepatan 9 detik Nurlaela bisa memanjat setinggi 15 meter. Saat ini di sela-sela kesibukan kuliahnya Nurlaela menyempatkan berlatih karena memiliki banyak target yang ingin ia capai.
"Ke depannya yang disemogakan saya bisa ikut Pelatda (pemusatan latihan daerah) menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024," ujarnya.
Nurlaela juga mengatakan dirinya memiliki keinginan yang kuat dan pantang menyerah karena dukungan orang tua, termasuk melalui olahraga ini dirinya bisa hidup mandiri dan bisa memenuhi kebutuhannya. [Tio/Detik]