WahanaNews.co | Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Jakarta Barat menyambut baik keinginan Kemendikbud Ristek membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).
Diketahui, Kemendikbud Ristek meminta satuan pendidikan atau sekolah serius untuk melakukan pencegahan kekerasan.
Baca Juga:
Kepala Dinas Kaltim Sebut 568 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Kepala Sudin Pendidikan Jakarta Barat Junaedi mengatakan pembentukan TPPK di wilayah Jakarta Barat akan melibatkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan (K3SK) dan Forum Kepala Sekolah SMK di Jakarta Barat, juga bersama Tim Sat Bimnas Polres Jakarta Barat.
“Nanti mereka ini yang akan membentuk TPPK itu,” ujar Junaedi kepada WahanaNews.co usai melakukan sosialisasi pembentukan TPPK di Aula Serbaguna Ali Sadikin, Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (30/11/2023).
Menurut Junaedi, kesiapan pembentukan TPPK di Jakarta Barat ini menjadi implementasi satgas-satgas yang ada di sekolah-sekolah di wilayah Jakarta Barat.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Penganiayaan Anak di Depok, Pastikan Anak Korban Dapat Perlindungan
Kegiatan sosialisasi pembentukan TPPK ini diikuti oleh 250 peserta dari SMK baik yang di wilayah Jakarta Barat 1 dan 2.
Junaedi berharap melalui TPPK ini nanti dapat melakukan pemantauan, pencegahan, dan koordinasi sehingga kekerasan, bukan hanya tawuran dapat zero.
“Harapan kita melalui TPPK ini, kekerasan di Jakarta Barat dapat zero,” harap Junaedi.
Kegiatan sosialisasi TPPK hari ini melibatkan sejumlah narasumber seperti Lembaga Penanggulangan AIDS Jakarta Barat, dan Lembaga I Am Okay, sebuah lembaga kesehatan mental, serta Satuan Pembinaan (Sat Bimnas) Polres Jakarta Barat.
Pada kesempatan itu, para narasumber juga mengingatkan para peserta yang hadir termasuk kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru untuk selalu menjaga kesehatan mental dalam mendidik anak-anak di sekolah.
Farhathun Nadzillah S.Psi, guru SMK Widya Patria 2, Kembangan, Jakarta Barat yang ikut hadir mengikuti kegiatan sosialisasi pembentukan TPPK mengatakan sangat berterimakasih karena nanti dapat disosialisasikan lagi ke guru-guru di sekolah masing-masing untuk menghadapi murid-murid sesuai perubahan zaman.
“Kita lebih tahu lagi anak-anak sekarang ini mau dididik dari segi psikologis, apalagi saat ini sudah banyak media sosial,” kata guru Bimbingan Konseling (BK) yang biasa dipanggil Lala itu.
Lala berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin sebulan sekali supaya guru-gurunya diingatin lagi bahwa kesehatan mental anak-anak itu sangat penting.
“Kita tidak pakai kekerasan lagi seperti zaman dulu,” tutup Lala yang juga anggota Satgas TPPK di SMK Widya Patria 2 itu.
[Redaktur: Zahara Sitio]