WahanaNews.co, Jakarta - Selain diserang oleh perubahan iklim, Indonesia saat ini punya masalah dalam bidang pertanian, setiap tahun kita kehilangan 100.000 hektar sawah terkonversi menjadi hunian, setiap tahun juga kehilangan 1 juta petani yang meninggal atau menua, sedangkan hanya 3% anak petani yang mau menjadi petani.
Demikian disampaikan Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU - Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia pada Prosesi Wisuda Universitas Paramadina ke-40 yang berlangsung di Convention Hall - Gedung SMESCO Jakarta, Sabtu (15/6/2024).
Baca Juga:
Dilema Kabinet Prabowo dalam Bingkai Koalisi Besar
"Saya salah satunya yang setelah menyelesaikan masa belajar tidak mau lagi pulang untuk menjadi petani, tinggal di Jakarta dan menjadi dosen. Inilah yang terjadi di pangan kita, makanya kalau dikritik Indonesia impor pangan kita, padahal lahannya subur, tapi itulah kenyataannya pangan kita tidak cukup, sama juga pada bidang kesehatan, bahan baku obatnya impor."
"Bagaimana menyelesaikan tantangan tersebut, salah satunya dengan menggunakan ilmu pengetahuan, saya mau mengingatkan mungkin sudah mulai lupa terhadap simbol yang ada di bendera Paramadina diambil dari surat An-Nisa ayat 113."
"Kitab adalah kebenaran yang disebutkan pada kitab kitab suci yang kemudian kita pelajari dalam agama, hikmah itu adalah pengetahuan, seperti matematika, komunikasi, manajemen, dan semua ilmu yang kita pelajari. Maka merujuk symbol ini, kita sebagai wisudawan harus mampu menguasai dua hal ini al-kitab dan al-hikmah, jika hanya salah satunya saja maka tidak akan utuh." Jelasnya.
Baca Juga:
Forum PKBM Gunungkidul Selenggarakan Purna Wiyata dan Expose Pendidikan Non Formal
Dalam sambutan Kepala LLDikti Wilayah III., Prof. Dr. Toni Toharudin, menyampaikan tantangan sarjana saat ini dan masa yang akan datang tidaklah ringan, yakni bagaimana memperoleh pekerjaan secara layak dan diakui sesuai dengan kompetensi dan passion.
"Lulus dari perguruan tinggi bukan berarti akhir dari segalanya, kalian telah membuka pintu ke dalam dunia profesi yang luas sehingga kalian harus terus berjuang untuk menunjukkan kemampuan terbaik, di dalam berbagai bidang ilmu yang didapat, kalian harus bisa menjadi agent of change didalam masyarakat dan juga membawa kebaikan bagi seluruh orang."
HM. Jusuf Kalla, Ketua Umum Pembina Yayasan Wakaf Paramadina berpesan tantangan mengaplikasikan ilmu sesuai kebutuhan masyarakat.