WahanaNews.co | Putri Ariani tengah jadi perbincangan masyarakat Indonesia lantaran kemahirannya bernyanyi sambal bermain piano berhasil mendapatkan Golden Buzzer dalam ajang America’s Got Talent (AGT) 2023.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengundang Putri ke kantornya beberapa waktu lalu dan memberikan ucapan selamat.
“Terima kasih, Pak. Aduh, akhirnya ketemu juga sama Bapak (Nadiem),” ujar Putri semringah ketika bersalaman dengan Nadiem di kantor Kemendikbudristek, Jakarta dalam keterangan tertulis, Senin (12/6/2023).
Baca Juga:
Bawakan lagu Baru, Putri Ariani Tampil Memukau di Konser Jonas Brothers
Kepada Nadiem, siswi kelas XI Instrumen Flute SMKN 2 Kasihan, Kabupaten Bantul atau Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta itu menceritakan pengalaman dalam menempuh pendidikan dan menekuni talenta di bidang musik dan tarik suara.
Putri mengaku orang tuanya memberikan kebebasan memilih peminatan pendidikan dan mimpinya.
Orang tuanya dan sekolah juga memaksimalkan minat dan bakat Putri.
“Sekolah Putri mendukung secara penuh, memberikan semua yang terbaik yang mereka bisa berikan. Contohnya, sekolah masih memberikan pelajaran ke Putri secara daring. Guru-guru juga membantu Putri mendeskripsikan gambar dan partitur ke dalam tulisan, sehingga Putri bisa memahaminya dengan sangat baik,” beber Putri.
Putri merasa terbantu dengan pembelajaran sekolah yang membebaskan Putri dan guru memilih sarana belajar mengajar. Dia juga memiliki cara sendiri dalam belajar.
“Kalau di sekolah Putri punya cara belajar sendiri Pak, pakai teknologi. Jadi, Putri pakai handphone dan laptop biasa, kemudian dibantu screen reader. Putri bisa mengarsipkan sendiri materi-materi sekolah di laptop,” cerita dia.
Di kesempatan yang sama, sang ibu, Reni Alfianty, menceritakan pembelajaran yang memerdekakan bagi Putri di sekolah. Kesuksesan Putri hingga masuk ke semifinal ajang bakat internasional ternyata dikonversi pihak sekolah sebagai bentuk Praktik Kerja Lapangan (PKL).
“Jadi waktu di acara (AGT) itu, Putri bawa name tag sekolahnya dan minta difoto. Saya bilang “kenapa?”. Ternyata untuk bukti PKL nya,” cerita Reni.
Sementara itu, ayah Putri, Ismawan Kurnianto, menceritakan perannya memaksimalkan talenta Putri. Sejak kecil, Putri sudah diberikan kebebasan memilih.
Ketika Putri memilih bermimpi menjadi diva dunia, Ismawan dan istri kemudian menggambarkan risiko dan tantangan yang kemungkinan akan dihadapi untuk meraih mimpi Putri. Tapi, mimpi menjadi diva ternyata sudah teguh dipilih Putri sejak kecil.
“Kami minta dia yang memilih dan yakin dengan pilihannya. Karena kalau dia tidak yakin dengan dirinya sendiri, saya khawatir Putri di tengah-tengah jalan menyesal. Karena dunia hiburan itu menurut saya paling berat dan jalannya cukup terjal. Tapi Putri bilang “it’s okay, Mah”. Sejak itu kami mendukung penuh mimpinya,” ujar Ismawan.
Nadiem mengapresiasi semangat luar biasa Putri dan orang tua yang mendukung perjalanan Putri selama menempuh pendidikan di sekolah umum.
“Menurut saya pengalaman Putri sangat menggambarkan konsep Merdeka Belajar. Di mana orang tua mengikuti minat dan bakat dan memberikan kebebasan dalam mengajarkan Putri. Saya akan sangat senang kalau Putri bisa membuat lagu tentang Merdeka Belajar,” jelas Nadiem.
Di sela-sela perbincangan, Nadiem turut mendengarkan lagu Permata Indah Dunia yang dibuat dan dinyanyikan oleh Putri.
“Saya mau menjadi diva dunia, seperti Whitney Houston, Pak,” ungkap Putri.
“Saya alhamdulillah punya kelebihan pitch perfect (dapat mengidentifikasi not musik dengan sempurna hanya dengan mendengar). Kalau dari tadi saya dengar nada bicara Bapak di C mayor,” tutup Putri.
Baca Juga:
Sebelum Pulang ke Tanah Air, Putri Ariani Kunjungi Kampus The Juilliard School di New York
[Redaktur: Zahara Sitio]