WahanaNews.co | Sebanyak 45,93 persen warga usia 15 tahun ke atas di Lebak hanya lulusan sekolah dasar (SD).
Demikian Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan yang diambil pada 2022.
Baca Juga:
Turis Bule yang Melancong ke Indonesia di Januari Tertinggi dalam 4 Tahun Terakhir
"Pendidikan yang ditamatkan penduduk berumur 15 tahun ke atas di Lebak tahun 2022 paling banyak adalah masih tingkat SD sederajat yaitu sebesar 45,93 persen, sedangkan SLTP hanya 19,95 persen," demikian data BPS Lebak dalam rilis Indikator Kesejahteraan Rakyat tahun 2022 yang disadur dari detikcom, Senin (20/2/2023).
Sementara itu, warga yang lulusan SMA terdata 15,12 persen. Dari data itu BPS menyebut rata-rata warga Lebak dalam menempuh pendidikan hanya 6,59 tahun atau setara SMP kelas satu.
"Jadi secara umum tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk Lebak baru lulus SD dan sedikit yang melanjutkan ke jenjang SLTP," sebut BPS Lebak.
Baca Juga:
Paling Banyak dalam 5 Tahun, BPS Sebut Turis Lokal yang Liburan di Dalam Negeri Capai 749 Juta
Dalam rilisnya, BPS Lebak menjelaskan salah satu penyebab tingkat pendidikan rendah karena faktor ekonomi. Warga Lebak disebut belum mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu angka partisipasi untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi masih rendah.
BPS Lebak menerangkan kondisi seperti ini sebenarnya sudah terjadi dari tahun 2018.
Tercatat rata-rata lama sekolah warga Lebak adalah 6,21 tahun di 2018, 6,31 tahun di 2019, 6,40 tahun di 2020, 6,41 tahun di 2021, dan 6,59 tahun di 2022.
Meskipun angka rata-rata lama sekolah terus merangkak naik dari 2018, namun belum cukup untuk mencapai program wajib belajar yang digagas Pemerintah Pusat yaitu wajar diknas 9 tahun. BPS Lebak berharap Pemerintah Kabupaten bisa menangani persoalan ini.
"Melihat perkembangan tahun-tahun sebelumnya, untuk mencapai rata-rata lama sekolah 9 tahun akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Kiranya dibutuhkan program-program untuk mempermudah akses masyarakat ke sarana pendidikan setingkat SLTP. Selain itu perlu juga menyadarkan masyarakat agar termotivasi untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," ucap BPS Lebak. [Tio/Dtk]