Banyak sekolah yang dahulu tidak diperhitungkan karena berada di kawasan pinggiran, lanjut dia, ternyata masuk dalam 10 besar rapor evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh Kemendikbudristek.
"Yang saya bangga ternyata sekolah pinggiran juga muncul, (sekolah, red.) swasta banyak yang dapat. Sekarang sudah sistem zonasi, dengan Kurikulum Merdeka. Semua sekolah punya kesempatan yang sama," ucapnya.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Hasil rapor evaluasi pendidikan itu, kata dia, akan segera dipublikasikan, baik melalui media sosial Disdik Kota Semarang, laman resmi Pemerintah Kota Semarang, maupun media massa.
Bambang berharap, hasil rapor evaluasi pendidikan itu bisa memotivasi sekolah-sekolah lainnya, terutama dari kepala sekolahnya, untuk semakin berbenah dan berkembang menjadi lebih baik.
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudresitek, red.) kan ada rapor pendidikan yang menilai itu tadi, pendidikan karakter, kembali ke leadership kepsek. Kami berharap ini bisa memotivasi para kepsek," ujarnya.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Sekolah-sekolah yang masuk dalam 10 besar tersebut, antara lain SD Negeri Bubakan, SDN Ngadirgo 02, SDN Ngijo 02, SD Karangkidul, SD PL Bernadus 01, SMPN 8, SMPN 5, SMPN 34, SMP Kristen YSKI, dan SMP Kristen Tri Tunggal Semarang.
[Redaktur: Zahara Sitio]