WahanaNews.co | Untuk mendorong peningkatan konservasi dan efisiensi energi di Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorongnya masuk kurikulum pendidikan di sekolah.
"Pemerintah melihat bahwa menyiapkan kapasitas anak muda merupakan bagian yang fundamental dalam mendukung program konservasi dan efisiensi energi," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana beberapa waktu lalu dalam acara APEC Youngsters Forum.
Baca Juga:
Wali Kota Balikpapan Imbau ASN Pesan Tiket Penerbangan Pulang Pergi
Pada forum tersebut, hadir siswa SMA dan guru di kawasan Asia-Pasifik.
Ia mengharapkan para siswa dapat belajar dan mengembangkan inisiatif agar dapat direplikasikan dan diimplementasikan.
"Guru memiliki peran penting dalam mendidik kesadaran melalui program konservasi dan efisiensi energi yang lebih berkelanjutan. Guru juga dapat memberikan pendidikan yang sesuai kurikulum dan pendekatan kepada siswa dengan menggunakan contoh-contoh nyata yang dekat dengan mereka," jelas Dadan dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa (23/05/2023).
Baca Juga:
Anggota DPRK Gayo Lues Ancam Tak Ikut Sidang, Minta Kejelasan Alokasi Dana Rp11,3 Miliar
Ia menambahkan, menurut data APEC's Energy Demand and Supply Outlook, peningkatan efisiensi energi menjadi prioritas untuk tindakan kebijakan. Permintaan energi di kawasan Asia-Pasifik diprediksi tumbuh 21 persen dari 2016 hingga 2050.
"Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kawasan Asia Tenggara yang diprediksi akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar 300 persen dan pertumbuhan penduduk sebesar 24 persen mengacu pada APEC's Energy Demand and Supply Outlook," kata Dadan menambahkan.
Untuk itu, menurut dia, peran efisiensi dan konservasi energi semakin diperlukan.