WahanaNews.co | Gubernur Provinsi Riau Syamsuar memberikan peluang untuk lulusan SMA/SMK bisa kuliah gratis di Jerman.
Sebab itu, Syamsuar meminta kepala sekolah SMA/SMK untuk menyiapkan anak didik dapat menguasai salah satunya bahasa Jerman.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
"Jika lulusan SMA/SMK bisa menguasai Bahasa Jerman, kita akan mengusulkan nama mereka untuk dikirim ke Jerman, dan anak yang bersangkutan akan mendapatkan beasiswa dari Pemprov Riau," ungkap Syamsuar di hadapan para kepala sekolah se-Riau, di Pekanbaru, Minggu (25/6/2023).
Kata dia, peluang peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya untuk lulusan SMA/SMK, namun terbuka juga untuk lulusan S1.
"Bapak-bapak kepala sekolah sekalian harus mencermati apa saja persyaratan karena bapak dan ibu guru yang akan mempersiapkan nanti peserta didik yang akan dikirim ke Jerman," ujar Gubernur Syamsuar.
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
Lebih jauh ia menjelaskan pada 2030-2045 Indonesia akan mengalami bonus demografi dan hal itu harus dimanfaatkan untuk mencetak menyiapkan SDM berkualitas.
"Jika kita tidak hati-hati dan tidak memberi perhatian terhadap kualitas anak-anak maka akan menjadi ancaman bagi negara," bebernya.
Pendiri Kampung Informasi Teknologi (IT) Junaidi Alpan mengatakan terdapat peluang yang sangat besar untuk berkembang bagi anak Riau yang ingin melanjutkan pendidikan di Jerman.
"Ada Program Ausbildung yaitu mahasiswa dapat kuliah dan bekerja dengan peluang mendapatkan insentif gaji mulai dari Rp15 juta hingga Rp30 juta. Di Jerman biaya pendidikan itu gratis, termasuk kedokteran yang terkenal mahal di Indonesia," jelas Junaidi Alpan.
Mahasiswa yang menerima beasiswa dan masuk ke Program Ausbildung tersebut adalah program paket antara kuliah dan bekerja. Prakteknya 5 hari kerja di Jerman dengan dua hari di kampus serta tiga hari di industri.
"Tercatat 320 jurusan pada Program Ausbildung dan tidak membutuhkan sertifikasi dalam proses pendaftaran karena di sana mahasiswa akan mendapatkan pelatihan dari awal," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]