WahanaNews.co | Penghargaan kepada 42 Bunda PAUD di Indonesia dalam Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional tahun 2023 diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Penghargaan dibagi menjadi sejumlah kategori, yakni Wiyata Dharma Utama, Wiyata Dharma Madya, dan Wiyata Dharma Pratama.
Para penerima penghargaan tersebut adalah 9 terbaik untuk Bunda PAUD Provinsi, 24 terbaik untuk Bunda PAUD Kabupaten/Kota Nontertinggal, dan 9 terbaik untuk Bunda PAUD Kabupaten/Daerah Tertinggal.
Baca Juga:
Bunda PAUD Salat Subuh di Masjid Agung Nur Alannur Panyabungan
Penghargaan ini diberikan berdasarkan program kerja dan aksi nyata yang dilakukan oleh Bunda PAUD di seluruh Indonesia dalam mendukung tiga target perubahan Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan.
Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional tahun 2023 dihadiri Ibu Negara, Iriana Joko Widodo yang juga merupakan Bunda PAUD Nasional.
Dalam sambutannya, Ibu Negara Iriana Joko Widodo memberikan apresiasi kepada Bunda PAUD di seluruh Indonesia atas pencapaian dan upaya yang sudah dilakukan untuk memperkuat gerakan 'Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan'.
“Kami sangat berbangga, karena sejak gerakan ini diluncurkan, antusiasme di berbagai daerah di Indonesia sangat tinggi. Semakin banyak kegiatan sosialisasi yang dilakukan untuk membuka wawasan masyarakat terkait gerakan ini," jelas Iriana, di Apresiasi Bunda PAUD 2023, di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Pada sambutannya di hadapan 270 Bunda PAUD Provinsi dan Bunda PAUD Kabupaten/Kota serta sekitar 840 anggota Pokja Bunda PAUD, beserta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang hadir, Ibu Negara juga menyempatkan berdialog bersama beberapa perwakilan Bunda PAUD seperti dari DKI Jakarta dan Sulawesi Tengah yang kemudian diapresiasi dengan diberikan hadiah sepeda.
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim dalam laporannya kepada Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengatakan, Apresiasi Bunda PAUD merupakan sebuah bentuk penghargaan yang diberikan oleh Kemendikbudristek kepada seluruh Bunda PAUD di Indonesia yang telah ikut berperan aktif dalam melakukan praktik baik untuk mendukung gerakan transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
"Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas kepedulian para Bunda PAUD untuk bergerak bersama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan yang ada di Indonesia. Mari terus bergerak dan berkolaborasi bersama dalam memenuhi hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas," katanya.
Kemendikbudristek mengapresiasi dukungan dan respons positif peran Bunda PAUD sebagai salah satu mitra dan penggerak advokasi Gerakan Transisi PAUD ke SD di daerah masing-masing.
Baca Juga:
Sosialisasi Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan Kota Binjai
Sejak diluncurkan pada Maret lalu, banyak cerita dukungan yang inspiratif dan inovatif dari pemerintah daerah, khususnya Bunda PAUD.
Nadiem menjabarkan tiga target perubahan yang mulai tampak di tahun ajaran 2023/2024.
Beberapa daerah telah berhasil menghilangkan tes calistung dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada pendidikan dasar (SD/MI).
Selain itu, penerapan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama juga sudah banyak dilaksanakan oleh satuan pendidikan di berbagai daerah.
Hal ini menurutnya tak luput dari peran Bunda PAUD yang secara aktif melakukan sosialisasi, advokasi, dan bahkan pendampingan selama masa PPDB dan MPLS tersebut.
Kolaborasi dalam menyukseskan kebijakan gerakan transisi PAUD ke SD ditekankan Nadiem perlu terus menerus dilakukan. Sebab, masih ada target perubahan lain yang perlu dipastikan terjadi dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Ia berharap, seluruh satuan pendidikan, baik PAUD maupun SD dapat menerapkan pembelajaran yang berfokus pada enam aspek kemampuan fondasi anak yakni kognitif, bahasa, motorik, sosial, seni, dan lingkungan.
"Kita harapkan bahwa satuan pendidikan telah melaksanakan pembelajaran yang aktif dan eksploratif, guna membangun rasa ingin tahu yang sarat dengan interaksi positif dalam membangun kepercayaan diri anak,” tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]