WahanaNews.co | Agar anak dapat menjadi sukses di masa depan, hendaknya para orang tua tidak membesarkan anak dengan cara memanjakan mereka.
"Orang tua agar menghindari memanjakan anak. Perilaku anak manja cenderung egois, tidak dewasa, tantrum jika keinginannya tak dipenuhi, ketidakmampuan mengatasi keinginan atau tidak dapat menunda keinginan dan memanipulasi untuk mendapatkan apa yang dimaui," kata Pakar Pendidikan Susanto di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Susanto mengatakan, 'sindrom anak manja' disebabkan gagalnya orang tua dalam mendorong anak berperilaku sesuai usianya.
"Anak manja akan rentan membahayakan masa depannya, karena ia mengalami hambatan kematangan dan akan memilih tergantung pada orang lain. Padahal ketergantungan pada orang lain merupakan pantangan bagi orang sukses," ujar Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta ini.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Orang tua juga diminta menghindari beberapa hal lainnya, di antaranya anak tidak diajarkan kemandirian sesuai usianya.
Setiap anak memiliki fase perkembangan sesuai tahapan usianya. Hal-hal sederhana bisa diterapkan sejak dini, seperti belajar menyiapkan baju sekolah sesuai jadwal, belajar menyiapkan buku sesuai jadwal, belajar mengerjakan tugas sekolah, dan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.
"Ini adalah hal-hal sederhana, namun merupakan hal prinsip yang perlu diajarkan pada anak sesuai tahapannya. Karena kemandirian merupakan modal berharga menghantarkan anak memiliki pribadi tangguh, memiliki jiwa perintis dan pengembang dalam kehidupannya," ungkap Pendiri Sekolah Berbasis Karakter Genius Islamic School Kota Depok ini.
Selain itu, orang tua jangan terlalu mengatur anak karena membuat anak tidak kreatif. "Anak perlu menyadari akan aturan, namun tak perlu segalanya diatur-atur karena akan membentuk pribadi yang tidak kreatif dan miskin inovasi," tambahnya.
Setiap anak memiliki ide, gagasan, cita-cita, dan idealisme. Sementara tugas orang tua menstimulasi dan memandu agar cita-cita anak tercapai.
"Jika anak dalam kondisi lemah semangat, orang tua memberikan motivasi, jika anak mengalami hambatan, berikan anak kesempatan menyelesaikan masalahnya dan doakan agar diberikan kemudahan oleh Tuhan," tutup Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2022 ini.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.