WahanaNews.co | Ada dua dimensi kunci dari pendidikan vokasi yaitu dimensi kebekerjaan atau kewirausahaan lulusan serta dimensi kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja.
“Dua hal tersebut telah diimplementasikan secara konkret melalui terobosan Merdeka Belajar,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dikutip dari Antara, Rabu (22/2/2023).
Baca Juga:
Swedia Akhiri Era Digital dalam Pendidikan, Buku Cetak Kembali Jadi Andalan
Kedua dimensi itu telah terimplementasi melalui Merdeka Belajar tepatnya melalui skema link and match yang mendorong kolaborasi lebih bermakna antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja, industri, dan entitas bisnis.
Untuk elemen-elemen yang meliputi link and match adalah pelaksanaan magang atau praktik kerja oleh peserta didik, penyusunan kurikulum bersama serta praktisi industri mengajar di satuan pendidikan vokasi.
Kemudian juga implementasi project based learning dengan project industri, pemberian sertifikasi kompetensi dari industri, pelaksanaan riset terapan kolaborasi, pembukaan kelas industri serta guru dan dosen terlibat atau melakukan magang di industri.
Baca Juga:
Pemkab Bengkayang Luncurkan Program "7 Kebiasaan Siswa Indonesia Hebat" di Wilayah Perbatasan
Nadiem mengatakan ke delapan langkah tersebut dilakukan melalui berbagai skema pendanaan, mulai dari matching fund, competitive fund, hibah, beasiswa dari industri, sampai co-investasi oleh satuan pendidikan dengan dunia kerja.
Dalam implementasi link and match, terdapat lima indikator keberhasilan yakni peningkatan kompetensi dan relevansi lulusan vokasi yang diukur melalui bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan studi.
Selanjutnya, resource sharing industri dengan satuan pendidikan vokasi yang mendukung ketersediaan serta kelengkapan infrastruktur dan fasilitas pendukung pembelajaran bagi peserta didik.