WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan merenovasi sekolah di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yang telah ditetapkan sebagai kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kami akan lakukan renovasi semua sekolah yang berada di sekitar kawasan IKN," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Penajam, Kaltim, Senin (15/05/2023) kemarin.
Baca Juga:
Jokowi Siap Pindah ke IKN Bulan Depan, Usai Rampungnya Bandara
Lebih jauh dijelaskan, renovasi sekolah di Kecamatan Sepaku agar ada keseimbangan antara pembangunan IKN dengan infrastruktur pendidikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Pemindahan dan pembangunan IKN Nusantara memunculkan harapan bagi dunia pendidikan, khususnya di Kecamatan Sepaku yakni sarana prasarana atau infrastruktur sekolah juga dapat merata.
Peningkatan infrastruktur sekolah sangat penting dalam menghadapi kepindahan IKN Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur tersebut.
Baca Juga:
Keandalan Listrik PLN pada Perayaan HUT ke-79 RI di IKN Diapresiasi Berbagai Kalangan
Menurut Basuki, Kementerian PUPR sudah merencanakan melakukan renovasi seluruh sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Sepaku, sebagai kawasan inti IKN Indonesia baru.
"Renovasi sekolah itu pada tahap awal diprioritaskan di wilayah Kecamatan Sepaku, karena menjadi lokasi pemindahan dan pembangunan IKN," demikian Basuki menjelaskan.
Kementerian PUPR belum memprioritaskan renovasi sekolah yang berada di kecamatan lainnya di Kabupaten Penajam Paser dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai daerah induk IKN Indonesia baru.
Kementerian PUPR juga bakal melakukan renovasi terhadap fasilitas umum lainnya yang sudah ada di Kecamatan Sepaku sejalan dengan pembangunan IKN Nusantara.
"Fasilitas umum lainnya yang sudah ada seperti fasilitas kesehatan dan pasar akan dibenahi untuk pemerataan pembangunan," tutup Basuki Hadimuljono.
Basuki berharap pemindahan IKN Nusantara dapat memberikan dampak positif terhadap pemerataan pembangunan di daerah IKN Indonesia baru tersebut.
[Redaktur: Zahara Sitio]