Masih menurut Ichwan, timnya berangkat ke Toraja pada Desember 2022.
Sementara penulisan skenario dimulai pada akhir bulan yang sama. Sebelumnya Ichwan sudah menggarap isu yang sama dalam film dokumenter panjang berjudul Cerita Dari Tapal Batas.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Film ini berhasil menjadi nomine Film Dokumenter Terbaik FFI 2011 dan juga terpilih sebagai official selection Aljazeera International Documentary Film Festival 2012.
“Jadi kira-kira 10 tahun setelah saya memproduksi film dengan isu serupa ternyata masih ada sekolah dengan kondisi memprihatinkan di negeri ini. Artinya ada sesuatu yang mendesak yang perlu menjadi prioritas pemerintah dalam membereskan soal ketertinggalan pendidikan,“ tambah pria yang lahir dan besar di Makassar ini.
Film Solata bercerita tentang Angkasa, sukarelawan dari Jakarta yang ditugaskan jauh ke pedalaman Toraja.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Ia kaget mendapati sekolah tempatnya mengajar mirip kandang babi. Menariknya ia bertemu dengan enam orang siswa dengan nama depan mirip presiden Indonesia.
Ichwan hanya tertawa saat ditanyakan apakah filmnya akan memuat unsur politik mengingat penamaan enam karakter anak-anak tersebut dan rencana rilis filmnya pada tahun depan alias "tahun Pemilu".
“Sewaktu pertama kali ditulis sama sekali tidak terpikirkan soal itu. Mikir-nya cuma sesederhana semoga kelak akan ada presiden dari Toraja. Tapi beberapa yang baca skenarionya melihat penamaan ini sesuatu yang menarik dan bisa juga dipandang politis. Tapi saya tidak akan mempermasalahkan soal itu. Semua orang bebas berpendapat,“ ujarnya.