WahanaNews.co | Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharulla mengungkapkan bahwa alat mesin pertanian (alsintan) jadi salah satu faktor penting yang dapat memajukan sektor pertanian di wilayahnya.
Hal itu juga ditekankan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menurutnya, alsintan merupakan upaya nyata untuk mendorong sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Ajak Kelompok Tani Penuhi Kebutuhan Pangan IKN
“Mekanisasi pertanian merupakan salah satu ciri pertanian modern. Pada era industri 4.0 seperti saat ini, pertanian tak lagi bersifat tradisional. Pertanian harus berkolaborasi dengan teknologi,” kata Mentan SYL dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (10/4/2022).
Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil menambahkan, alsintan membuat petani semakin beradaptasi dengan era 4.0. Hal ini ditandai dengan penggunaan teknologi dan mekanisasi pertanian.
“Kami terus mendorong petani untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk pengembangan budidaya pertanian mereka," kata Ali.
Baca Juga:
Anak Buah SYL, Muhammad Hatta Tetap Divonis 4 Tahun Penjara
Menurut Ali, alsintan tak sekadar memodernisasi, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan alsintan, produktivitas pertanian meningkat. Hal ini berdampak positif terhadap kesejahteraan petani.
Ali melanjutkan, alsintan memudahkan petani dalam mengolah budi daya pertanian. Misalnya, dalam menghemat waktu pengolahan lahan.
Dengan cara tradisional, petani membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk mengolah lahan seluas satu hektare (ha). Dengan alsintan, mereka hanya membutuhkan waktu beberapa jam.
“Artinya, petani dapat menghemat biaya produksi dengan menggunakan alsintan. Masa tanam pun lebih cepat,” kata Ali.
Tak hanya itu, alsintan juga dinilai mampu membantu petani mendapatkan nilai tambah dari lahan pertanian mulai hulu hingga hilir.
Sementara itu, Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan Andi Nur Alamsyah mengatakan, alsintan yang dikelola dengan baik akan memberikan pemasukan lebih kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
Selain itu, Kementan juga mendorong pengelolaan alsintan melalui Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) sehingga pemanfaatannya lebih efektif dan optimal.
“Dengan begitu, petani dapat memaksimalkan pemanfaatan bantuan alsintan dan mendapatkan nilai tambah,” imbuh Andi. [qnt]