WahanaNews.co, Gyeongju - Menteri Perdagangan RI Budi Santoso mendorong Meksiko untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan Indonesia melalui pembentukan perjanjian kemitraan
ekonomi komprehensif (CEPA).
Indonesia mengapresiasi kemajuan pembahasan rencana perjanjian
perdagangan bilateral dengan Meksiko sebagai tahap awal penguatan kerja sama menuju perundingan secara formal.
Baca Juga:
TEI ke-40 Resmi Ditutup, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target, Capai USD 22,80 Miliar
Hal tersebut disampaikan Mendag Busan saat bertemu Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Luis Ebrard Casaubon pada Kamis, (30/10) di Gyeongju, Korea Selatan. Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di sela-sela Rangkaian Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC Economic Leaders Meeting) pada 29 Oktober—1 November 2025.
“Indonesia memandang bahwa pembentukan CEPA dengan Meksiko akan menjadi langkah strategis untuk memperluas kerja sama ekonomi. Melalui CEPA, kedua negara dapat memperkuat kolaborasi di bidang barang, jasa, investasi, dan pembangunan kapasitas ekonomi sesuai prioritas diversifikasi masing-masing,” ungkap Mendag Busan.
Indonesia dan Meksiko belum memiliki perjanjian atau kerja sama perdagangan secara bilateral.
Untuk itu, Indonesia membuka pembahasan dengan Meksiko terkait penjajakan peluang kerja sama
perdagangan bilateral. Pendekatan tersebut dilakukan pada Mei dan Oktober 2025 oleh Kedutaan Besar RI Mexico City, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City, dan Kementerian Perdagangan RI.
Baca Juga:
Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp161 Miliar
Menurut Mendag, pendekatan bertahap (incremental approach) yang dimulai dari perdagangan barang dapat menjadi opsi dalam menjalankan perundingan. Pendekatan ini memungkinkan kedua negara untuk maju dengan kecepatan yang terukur sambil memastikan hasil
yang nyata dan seimbang.
Selain mendorong dibentuknya CEPA, Mendag Busan dan Menteri Casaubon mendiskusikan sejumlah kebijakan perdagangan Meksiko dan dampaknya bagi Indonesia. Mendag Busan berharap, berbagai upaya Meksiko untuk memperkuat pasar domestiknya tidak berpotensi menciptakan hambatan bagi pelaku usaha Indonesia yang selalu berkontribusi mendukung rantai pasok industri
Meksiko.
“Kami ingin memastikan kebijakan-kebijakan Meksiko tidak menimbulkan dampak diskriminatif terhadap produk ekspor Indonesia,” kata Mendag Busan.