WahanaNews.co | Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan penggunaan benih varietas unggul cukup krusial untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kembali pentingnya penggunaan varietas benih berkualitas dalam praktik pertanian.
Baca Juga:
Mentan Ajak Kolaborasi dan Dorong Pengembangan VUB Padi IPB 9G
Dalam siaran pers yang diperoleh dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan YoMa) Magelang Yogyakarta di Yogyakarta, Minggu, Mentan Syahrul mengimbau seluruh “stakeholder” pertanian Indonesia dari hulu hingga hilir untuk saling mendukung untuk menciptakan kebaikan. ekosistem pertanian bagi petani untuk menghasilkan nyaman.
"Kita pikirkan langkah nyata apa yang harus dilakukan, mulai dari ketersediaan benih unggul, pupuk, pembiayaan, alat mesin pertanian (alsintan), hingga pasar yang menguntungkan bagi petani kita," kata Mentan Syahrul, melansir Antara, Senin (6/3/2023).
Berkaitan dengan hal itu, Polbangtan YoMa kembali menggelar Millennial Agriculture Volume (MAF) Edisi 4 Volume 9, Sabtu (4/3). Setelah beberapa tahun belakangan MAF diadakan secara daring penuh, kali ini MAF diadakan secara hybrid dengan mendatangkan narasumber secara langsung dan diikuti oleh segenap civitas akademika Polbangtan YoMa.
Baca Juga:
Jawa Barat Ditargetkan Jadi Penghasil Padi Tertinggi Nasional
MAF kali ini mengusung tema “Pengelolaan Varietas Untuk Mewujudkan Sistem Perbenihan Nasional Tangguh dan Berdaya Saing" bekerja sama dengan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman-Perizinanan Pertanian (PPVT-PP) dan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dibuka langsung oleh Dedi Nursyams, Direktur Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), kegiatan format hybrid ini diikuti lebih dari 870 peserta secara daring dan 100 peserta yang hadir di ruangan.
Dalam sambutannya, Dedi menyampaikan bahwa benih merupakan faktor penting dalam pertanian karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan produktivitas tanaman.
"Benih merupakan penentu produktivitas tanaman. Jika benih terjamin maka petani akan full senyum, hasilnya melimpah. Tapi, jika benih abal-abal meskipun input produksi sudah bagus, hasilnya juga akan zonk. Jangan menggunakan bibit yang abal-abal," ujar Dedi.
Selain itu, Dedi juga mengungkapkan bahwa secara teknis setidaknya ada tiga unsur yang harus dipenuhi agar tanaman memiliki produktivitas yang tinggi.
"Pertama benih varietas unggul, yang kedua nutrisinya, pupuknya harus diperhatikan, unsur-unsur organiknya harus dipenuhi, dan yang ketiga adalah air. Kebutuhan air dalam pertanian sama pentingnya dengan kebutuhan air pada manusia," kata Dedi.
Hal ini juga dipertegas dengan pernyataan Bambang Sudarmanto, direktur perusahaan Polbangtan YoMa, yang menekankan pentingnya benih bagi pembangunan pertanian tanah air.
"Oleh karena itu, mahasiswa juga perlu memahami peraturan dan tata cara pendaftaran varietas secara online, serta pentingnya perlindungan varietas yang dijelaskan oleh para pembicara. Timbalah ilmu sebanyak-banyaknya melalui forum ini," kata Bambang.
Menghadirkan narasumber dari PPVT-PP yaitu M Asril, Wiji Astutiningsih, Nani Suwarni, dan dimoderatori oleh M Luthful Hakim, partisipan yang hadir diberikan pemaparan materi yang bernas tentang seluk beluk perbenihan.
"Kami akan bahas tuntas mulai dari bagaiman cara pendaftaran varietas tanaman, pelepasan varietas sebagai izin komersialisasi varietas unggul, hingga sistem perlindungan varietas tanaman di Indonesia," ujar Luthful.
Asril mengatakan pendaftaran varietas lokal sebenarnya dapat didaftarkan oleh siapapun, “dengan cara melaporkan ke dinas pertanian setempat, dengan melampirkan foto dan mencantumkan keterangan, kemudian disertakan dengan tanda tangan bupati lokasi yang bersangkutan pada pendaftaran varietas lokal.
"Jika pendaftaran untuk varietas hasil pemuliaan, cara mendaftarkannya adalah ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian dengan melampirkan surat dengan tanda tangan bupati," katanya.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut yaitu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klaten Widiati yang berbagi pengalaman sukses tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Klaten berhasil mendaftarkan varietas padi rojolele srinar dan padi rojolele srinuk sebagai paten daerahnya.
"Klaten sudah mendaftarkan vaietas padi rojolele srinuk dan srinar. Kini perbanyakan Benih Varietas Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk diamanahkan kepada UPTD Agro Techno Park Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten," ujar Widiati.
Kedua jenis beras yang menjadi kebanggaan Kabupaten Klaten tersebut saat ini hanya boleh ditanam di daerah Klaten untuk menjaga kemurniannya. PPVT-PP juga mengapresiasi upaya yang dilakukan PPVT-PP untuk mendaftarkan varietas tersebut dengan Tanda Daftar Budidaya. [afs/eta]