WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat, dapat direplikasi.
"Kami sudah melakukan di PLTS Cirata, proyek kerjasama dengan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) yang bisa direplikasi di seluruh sungai di Indonesia," ujar Erick dalam peringatan HUT Ke-2 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/2).
Baca Juga:
Layanan SuperSUN PLN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
Ia mengatakan proyek PLTS tersebut mampu menghasilkan listrik hingga 145 Megawatt (MW) dan berpotensi mengurangi emisi sebesar 214 ribu ton.
Proyek PLTS Cirata sendiri merupakan PLTS terapung pertama di Indonesia dan sekaligus yang terbesar di ASEAN.
Proyek tersebut juga sebagai alternatif penggunaan area perairan sebagai sumber energi.
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
Erick mengatakan dengan menggunakan area perairan sebagai sumber energi, tidak hanya sektor pertanian yang mendapatkan manfaat.
"Tetapi tentu industri lainnya sekaligus membuka peluang industri baru, penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih besar, harga energi yang lebih terjangkau serta tentu bermanfaat bagi kegiatan sosial dan ekonomi lainnya," sambungnya.
Di sisi lain, harga jual listrik dari PLTS Terapung Cirata yang hanya US$5,81 per kWh telah menjadi acuan bagi pengembangan PLTS di Indonesia.