WahanaNews.co | Limbah abu pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN kini banyak dimanfaatkan sebagai material untuk membangun rumah, jalan, hingga jembatan.
Pemanfaatan FABA dapat menekan biaya hingga 50 persen dibanding menggunakan material konvensional.
Baca Juga:
Sepanjang Semester I 2024, PLN Sukses Manfaatkan Hampir 1,5 Juta Ton FABA PLTU
Saat ini FABA telah digunakan untuk membangun 18,8 kilometer jalan, 2 jembatan hingga 3.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memanfaatkan FABA untuk berbagai keperluan.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto menjelaskan, untuk mencapai target Carbon Neutral pada tahun 2060, penanganan FABA menjadi perhatian bersama pemerintah dan PLN.
Baca Juga:
Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi
FABA yang bukan merupakan limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) telah menjadi sumber daya ekonomi sirkuler untuk dioptimalkan bagi kemaslahatan bersama.
"Melalui sinergi dengan BUMN, Pemda, TNI, Polri, dan masyarakat luas, kami bergotong royong memberi nilai tambah FABA bagi kebutuhan rakyat. Membangun jalan, rumah, sarana prasarana serta mendorong energi hijau untuk hidup yang lebih baik,” ujarnya dalam Pembukaan FGD Pemanfaatan FABA dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkuler dan Green Economy Berbasis Keterlibatan Masyarakat yang digelar oleh anak usaha PLN yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan PT Energy Management Indonesia (EMI) di Sleman, Yogyakarta.
Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sarwono Kusumaatmaja mengapresiasi langkah PLN Group yang melibatkan masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan FABA untuk beragam kebutuhan.