Dimulai dari pengumpulan botol plastik bekas yang diperoleh dari para pemulung individu dan Bank Sampah, lalu dilakukan proses pemilahan, pembersihan dari kotoran dan label, hingga pencacahan menjadi serpihan kecil.
Serpihan plastik ini kemudian diproses lebih lanjut menjadi plastik cacah berkualitas tinggi, dan sebagian dipadatkan menjadi balok plastik pres siap kirim ke pabrik daur ulang.
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Nugroho Arie Putranto Membangun Imperium Bisnis di Usia Muda
Dengan dukungan teknologi tepat guna dan manajemen yang efisien, Koperasi Pemulung Berdaya mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan standar industri, sekaligus menjaga prinsip keberlanjutan lingkungan.
Omzet Tembus Miliaran: Potensi Ekonomi di Balik Sampah
Keberhasilan koperasi ini bukan hanya terlihat dari sisi lingkungan, tetapi juga dari dampak ekonomi yang ditimbulkannya.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
Dari hasil pengelolaan limbah plastik tersebut, Koperasi Pemulung Berdaya mampu mencatat omzet hingga Rp1,2 miliar per bulan.
Angka ini menjadi bukti bahwa bisnis pengelolaan sampah, jika dilakukan dengan strategi dan inovasi yang tepat, dapat menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi masyarakat.
Koperasi ini tidak hanya memberi nilai tambah pada sampah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.