WahanaNews.co | Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan kesepakatan bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tentang Penyediaan Tenaga Listrik dari Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka.
Komitmen kerja sama tersebut ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hasil kerja sama Pemda Provinsi Jabar dengan PLN akan menghadirkan lingkungan yang bersih bagi masyarakat dari teknologi energi terbarukan yang ada di TPPAS Legok Nangka di Kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ridwan Kamil mengapresiasi langkah konkret dari pihak PLN yang telah membuat sebuah gebrakan bersejarah ini untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat melalui energi terbarukan.
"Penandatanganan tadi luar biasa, saya mengapresiasi kepada Pak Darmawan Prasodjo selaku Dirut PLN untuk pelan-pelan bertransisi. Sampai nanti di tahun 2050-2060-an kita bisa punya listrik dengan sumber-sumber full energi terbarukan," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (1/11/2022).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar ini, mengungkapkan untuk mewujudkan transisi energi berjalan lancar, ia berharap kebiasaan buruk yang sifanya konvensional tak terjadi lagi seperti penumpukan sampah di sungai dan membakar sampah yang menghadirkan polusi.
"Harapannya tak ada lagi pengelolaan sampah yang sifatnya konvensional dan perilaku-perilaku buruk membuang sampah ke sungai, membakar sampah yang membuat polusi. Kebiasaan-kebiasaan itu harus sudah mulai ditinggalkan," tegasnya.
Menurutnya, TPPAS Legok Nangka menjadi solusi dalam penanganan sampah di wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut.
Jabar juga menjadi provinsi yang terdepan dalam mempersiapkan waste to energy terbesar di Indonesia.
"Dari sisi Provinsi Jawa Barat, kami sangat berbahagia karena kami sedang mempersiapkan salah satu proyek terbesar di Indonesia, yaitu waste to energy dari sampah-sampah limbah kabupaten/kota menjadi listrik. Untuk llstriknya nanti didistribusikan oleh PLN," ungkapnya.
"Kesepakatan ini jangka panjang. Nilai angkanya dan sejumlah hal lain tidak mudah dan tak banyak yang berhasil sampai ke level ini," sambungnya.
Adapun, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam memulai transisi energi harus dilakukan secara bersama-sama. Kerja sama dengan Pemdaprov Jabar merupakan implementasi nyata dalam menjalankan sebuah rencana agar bumi tidak lagi memanas.
"Dalam menjalankan transisi energi agar bumi tidak lagi memanas, PLN tidak bisa menjalankan tugas ini dalam suasana kesendirian. Kita harus menghadapi tugas berat ini dengan kolaborasi," katanya.
"Hari ini adalah pengejawantahan semangat kolaborasi dengan penandatanganan antara Pemdaprov Jabar dan PLN agar dunia yang tadinya semakin memanas bisa didinginkan," sambungnya.
Darmawan menjelaskan, kesepakatan bersama antara Pemdaprov Jabar dan PLN untuk menghadirkan lingkungan yang bersih bisa terjadi tidak hanya di tingkat nasional, melainkan juga internasional, dengan Provinsi Jabar sebagai percontohan.
"Koaborasi ini ada dua, yang pertama bagaimana memenuhi kebutuhan energi berbasis energi bersih, dan PLN membantu Pemdaprov Jabar agar bisa lingkungannya menjadi bersih. Jadi ini suatu kolaborasi sebagai contoh, bahwa kita bisa dalam skala besar bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional," jelasnya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil dalam Rapat Paripurna Persetujuan Ranperda APBD 2023 dan RTRW 2022- 2042 di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (31/10/2022), mengatakan secepatnya Pemdaprov Jabar akan menggaet investor untuk mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPPAS Legok Nangka.
Pemdaprov Jabar akan menggandeng perusahaan asal Jepang untuk mengerjakan PLTSa tersebut. [tum]