Upaya untuk mengejar target ini PLN melakukan langkah agresif dalam pembangunan infrastruktur. PLN juga melakukan transformasi dalam menjalankan program listrik desa agar capaiannya semakin terakselerasi.
Melalui transformasi listrik desa, PLN berhasil melakukan pemetaan program yang lebih komprehensif. Dulu, pemetaan daerah-daerah yang belum terlistriki masih dilakukan unit-unit PLN secara manual dengan menggunakan tools yang beragam. Monitoringnya pun masih dilakukan melalui pengumpulan data melalui survey lokasi langsung yang menghabiskan waktu dan terfragmentasi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kini dengan transformasi digital, sistem perencanaan listrik desa dibangun dengan berbasis digital melalui Geographic Information System (GIS). PLN mampu menyediakan sistem perencanaan yang jauh lebih komprehensif. Pemetaan lokasi secara digital mampu menghitung jarak, ketinggian dan data-data lain yang digunakan untuk menyajikan data proyeksi kebutuhan infrastruktur kelistrikan desa.
Dengan digitalisasi ini, PLN mampu menyusun perencanaan pembangunan desa dengan lebih cepat dan akurat. Seluruh unit PLN kini memiliki tools pemetaan potensi listrik desa yang seragam, unified dan dapat dimonitor secara real time.
“Dengan transformasi ini, komitmen kami untuk melistriki seluruh pelosok negeri bisa diakselerasi. Setiap warga negara di republik ini berhak mendapatkan akses listrik yang berkeadilan. Nobody left behind,” kata Darmawan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Meskipun saat ini masih terdapat tantangan berupa akses pada daerah-daerah yang terisolir, namun PLN optimis mampu melistriki seluruh desa pada tahun 2024. PLN akan terus membangun infrastruktur listrik ke daerah-daerah 3T. Selain itu, PLN juga akan memanfaatkan sumber daya alam setempat sebagai sumber energi listrik.
"Kami mendorong pembangunan pembangkit EBT dengan memanfaatkan potensi setempat, seperti pemanfaatan PLTS, PLTM serta battery storage system. Pemanfaatan energi lokal ini akan membuat biaya pembangunan dan penyediaan tenaga listrik menjadi lebih efisien, ," tambah Darmawan.
Darmawan menjelaskan dengan hadirnya listrik di pelosok maka mampu memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Lewat akses listrik yang andal maka bisa meningkatkan layanan kesehatan, peningkatan layanan pendidikan dan juga geliat ekonomi rakyat.