WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkolaborasi meluncurkan program Taksi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).
Program tersebut merupakan model pengelolaan tata kelola usaha jasa alsintan dengan sistem jasa sewa atau kepemilikan alsintan melalui skema kredit perbankan.
Baca Juga:
BNI Blokir 214 Rekening Terindikasi Judi Online Hingga Juni 2024
Kementan dan BNI sepakat dalam hal pemberdayaan kelembagaan petani melalui penguatan permodalan, relaksasi pembiayaan, dan pendampingan.
Kedua institusi ini berkolaborasi melalui integrasi data mitra dan/atau binaan guna mempermudah aplikasi permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Taksi Alsintan.
Skema kerja sama dalam pola pembiayaan Taksi Alsintan dapat diproses menggunakan KUR dengan nilai maksimal kredit sampai dengan Rp 500 juta, bunga 6% per tahun dengan tambahan subsidi bunga 3% yang berlaku hingga 31 Desember 2022. Pola pembayaran angsuran kredit pun disesuaikan dengan musim panen.
Baca Juga:
Menko Airlangga Minta Masyarakat Pahami Dulu Manfaat Tapera
Presiden Jokowi optimistis program Taksi Alsintan yang dijalankan ini lebih efektif pelaksanaannya dengan bantuan sistem perbankan khususnya BNI. Dia meyakini akan banyak daerah dan desa mampu membeli alat pertanian guna meningkatkan produksi sektor agrikultur.
"Ini (Program Taksi Alsintan) kita coba. Kalau didukung dengan bunga bank yang kita subsidi, saya kira akan banyak daerah, dan desa, dan kabupaten, yang para petaninya yang mau membeli alat dan mesin pertanian," sebut Jokowi dikutip dalam rilis resmi BNI, Senin (22/8/2022).
Mentan Syahrul Yasin Limpo menambahkan pertanian telah memasuki era transformasi teknologi. Oleh sebab itu, kata dia, penggunaan Alsintan semakin dikedepankan untuk meningkatkan produktivitas.
"Kami mengapresiasi BNI yang proaktif dalam meningkatkan kinerja sektor agrikultur dan pangan nasional. Tidak hanya mampu menyalurkan KUR, tetapi BNI juga telah memberikan kredit produktif kepada penyedia Alsintan sehingga BNI mampu menciptakan berbagai solusi perbankan yang lebih cocok untuk sektor primer nasional ini," tutur Syahrul.
Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyebut posisi sektor agrikultur menjadi semakin strategis di tahun ini.
Tak hanya karena kebutuhan konsumsi nasional yang semakin meningkat, tetapi juga karena kondisi global yang membuat rantai pasok pangan menjadi terganggu.
Kerja sama Taksi Alsintan, menurut Royke, menjadi salah satu komitmen BNI sebagai agen pembangunan untuk mendukung ketahanan sekaligus penguatan sektor agrikultur pangan.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah atas kesempatannya kepada BNI untuk berperan lebih aktif dalam mempercepat transformasi sektor agrikultur. Kami yakin program ini dapat membantu meningkatkan produksi pangan nasional," ujar Royke.
Untuk diketahui, kerja sama ini dikukuhkan dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.
Kesepakatan kerja sama disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Gresik, Jawa Timur. [qnt]