WahanaNews.co | Pembiayaan merupakan bagian penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto mengatakan meskipun penting, tantangan pembiayaan UMKM sangat beragam.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
“Tantangan pembiayaannya bervariasi, mulai dari terbatasnya akses pembiayaan, biaya tinggi dalam transaksi, masalah agunan, informasi yang tidak berimbang, hingga terbatasnya akses ke pasar dan jaringan bisnis," kata Suminto dalam keterangan resmi, Jumat (26/8/2022).
Ia mengatakan sangat penting bagi pemerintah untuk secara efektif mengintegrasikan kerangka pembiayaan dengan pengembangan UMKM.
Menurutnya, terdapat empat kunci dalam pemberdayaan UMKM melalui keuangan syariah yang perlu diperhatikan.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Empat kunci yang dimaksud yakni kebutuhan kerangka pemberdayaan yang utuh dan kokoh, dukungan regulasi, insentif, dan posisi keuangan syariah dalam ekosistem UMKM, pelibatan UMKM pemuda dan perempuan dalam upaya pemberdayaan UMKM, serta pembentukan arah pengembangan UMKM secara formal dan jelas.
Sementara itu, Direktur DinarStandard Sayd Farook dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa perusahaan finansial berbasis teknologi (fintek) syariah berkembang cukup pesat, terutama untuk pembiayaan UMKM.
Jumlah pembiayaan UMKM oleh fintek diperkirakan tumbuh dari 79 miliar dolar AS pada 2021, menjadi 179 miliar AS pada 2026.