WahanaNews.co, Aceh Tamiang -
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmennya untuk memperkuat dukungan penyediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tamiang. Selain membantu prasarana air bersih dan sanitasi, Kementerian PU akan melaksanakan pengeboran sumur dalam dan sumur dangkal di sekitar 48 titik secara bertahap, dilengkapi dengan sarana sanitasi (MCK).
"Kalau sudah tidak ada air, penyakit pasti datang. Setelah urusan jalan dan jembatan mulai membaik, fokus kita berikutnya adalah soal air. Air bersih harus segera tersedia untuk seluruh masyarakat,” kata Menteri Dody saat kunjungan kerja di Aceh Tamiang pada Rabu (24/12/2025).
Baca Juga:
Kementerian PU dan Pemda Tanah Datar Percepat Normalisasi Sungai Batang Sumpur
Kementerian PU akan memprioritaskan upaya pada pengeboran sumber air dalam, mengingat kondisi tanah pascabencana membuat pencarian sumber air dangkal menjadi lebih sulit.
"Kalau lumpur seperti ini agak susah mencari sumber air di bawah 100 meter. Bukan berarti tidak ada, pasti ada, tapi memang lebih sulit. Karena itu saya fokus ke pengeboran sumber air dalam,” ujar Menteri Dody.
Menurut Menteri Dody, Kementerian PU juga akan melakukan kombinasi antara perbaikan sistem penyediaan air minum yang ada (terdampak) dan pengeboran di beberapa titik dengan dukungan tambahan dari unsur TNI dan Polri.
Baca Juga:
Kementerian PU Cek Struktur Jembatan dan Perkuat Tebing Sungai Batang Anai Pascabencana di Jembatan Kembar Margayasa Tanah Datar
"Kita kombinasikan perbaikan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)yang rusak dengan pengeboran sumber air dalam, supaya air yang keluar benar-benar bisa menjadi air bersih bagi masyarakat,” tuturnya.
Upaya percepatan pengeboran air tanah ini ditujukan untuk mendukung pemulihan beberapa SPAM di Aceh Tamiang yang saat ini mengalami gangguan akibat bencana, sekaligus memastikan ketersediaan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Sembari menyiapkan proses pengeboran, Kementerian PU juga terus menyalurkan berbagai dukungan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi. Di Kabupaten Aceh Tamiang, tangki air bersih khusus dari Kementerian PU melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) sebanyak 27 unit Hunian Umum (HU) dengan kapasitas bervariasi 1.000 liter dan 2.000 liter.