WahanaNews.co, Surakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN) Jawa Tengah - DI Yogyakarta terus melakukan penataan sistem drainase di kawasan Underpass Joglo, Surakarta sebagai upaya mengurangi potensi genangan serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa penataan sistem drainase ini dilakukan demi meminimalkan dampak genangan yang masuk ke badan jalan saat hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Juga:
Sejumlah Unit Mobil Tangki Air dan Vakum Tinja Dikerahkan di Lokasi Bencana Sumatera
"Kita bangun kolam retensi juga sehingga saat hujan ekstrem, sebagian air bisa tetap di sini dan tidak kemudian menggenangi jalan. Progresnya sudah lebih dari 90%, harusnya bisa selesai di 2025 ini," kata Menteri Dody saat meninjau Underpass Joglo pada Minggu (14/12).
Pekerjaan penataan sistem drainase tersebut dilaksanakan dengan nilai kontrak Rp20,49 miliar. Masa pelaksanaan berlangsung selama 205 hari kalender dengan rencana selesai konstruksi pada Desember 2025. Hingga saat ini, progres fisik pekerjaannya telah mencapai 96,94%.
Kepala BBPJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta Moch. Iqbal Tamher menyampaikan bahawa lingkup pekerjaan penataan sistem drainase seluas sekitar 1.500 m2 ini meliputi pembangunan kolam retensi, kolam pengendap, bak pengendap di Jalan Senapan dan Jalan Bromo, serta saluran kolektor di Jalan Kerinci. Selain itu dilakukan juga pengalihan saluran dari Talang 2 ke saluran Jalan Kolonel Sugiyono sisi barat untuk meningkatkan efektivitas aliran air.
Baca Juga:
Kementerian PU Pastikan Ruas Jalan Lintas Timur Sumatera Dapat Dilalui
"Saat air telah mencapai ketinggian tertentu, pompa akan menyala dan kemudian airnya dibuang di drainase. Nanti salurannya ada yang ke timur dan ada yang ke barat jadi airnya tidak terlalu lama antri di situ," tambah PPK 3.5 Provinsi Jawa Tengah Novi Krisniawati.
Kementerian PU berharap penataan sistem drainase di kawasan Underpass Joglo dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di wilayah Sambirejo, Joglo, Kadipiro, dan Nusukan, khususnya dalam mengurangi genangan serta menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih aman dan tertata.
Demikian dilansir dari laman pugoid, Selasa (16/12).
[Redaktur: JP Sianturi]