WahanaNews.co, Jakarta - Sebagian besar masyarakat Indonesia telah menerima Tunjangan Hari Raya (THR). THR menjadi hal yang paling dinanti-nanti menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Namun, kebiasaan sebagian besar masyarakat ketika mendapat THR cenderung akan lebih boros. THR dianggap merupakan bonus yang harus dihabiskan untuk keperluan Lebaran saja.
Baca Juga:
Terbitkan Surat Edaran THR, Ruth Lokawoda : THR Keagamaan Bagi Pekerja Dibayar Paling Lambat H - 7 Lebaran.
Padahal jika disesuaikan dengan kebutuhan, THR bisa dialokasikan untuk keperluan yang jauh lebih penting ketimbang berbelanja baju Lebaran atau membeli barang baru lainnya. Lalu bagaimana cara mengatur supaya THR tidak cepat dan bisa lebih bermanfaat bagi keluarga?
Subiakto, Perencana Keuangan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB seperti dilansir detikcom mengatakan, sejatinya THR merupakan penghasilan ekstra yang besarannya adalah satu bulan gaji.
"Sesuai dengan namanya THR ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan kita dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Jadi penting untuk memastikan bahwa jenis pendapatan ekstra ini memenuhi tujuannya dan harus dipastikan jangan habis sebelum periode hari raya berakhir," kata Subiakto.
Baca Juga:
Asik! THR ASN Bogor Cair Tujuh Hari Jelang Idul Fitri
Subiakto mengungkapkan ada hal-hal yang mesti diperhatikan agar dana THR bisa benar-benar bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Langkah pertama yang mesti dilakukan adalah membuat anggaran dan daftar aktivitas yang akan dilakukan selama periode hari raya.
Namun, biasanya dana THR akan diperuntukkan lebih besar untuk persiapan hari raya Lebaran seperti membeli keperluan sandang hingga biaya rekreasi. Biaya rekreasi itulah yang menurut Subiakto memerlukan anggaran yang jauh lebih besar.
"Biasanya akan berkisar kepada persiapan hari raya seperti membeli baju baru, melakukan kegiatan mudik mengunjungi orang tua dan keluarga, membawa oleh-oleh, berbagi dengan sanak saudara dan pengeluaran terbesar biasanya mencakup rekreasi dan liburan," jelasnya.