WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Jakarta pada Jumat (3/10/2025).
Pertemuan ini langsung mengerucut pada satu isu strategis yang dianggap krusial bagi masa depan mobilitas warga Bandung Raya, yaitu rencana pengembangan LRT Bandung Raya rute timur-barat.
Baca Juga:
Gubernur Jambi Dorong Legalisasi Sumur Minyak Rakyat, Tegaskan Keadilan Energi pada Rapat Nasional Penanganan Sumur Minyak Masyarakat
Dudy menegaskan komitmen Kementerian Perhubungan untuk terus mengawal dan mendukung penuh upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mempercepat penyediaan transportasi massal yang terintegrasi.
Moda transportasi tersebut harus mudah diakses oleh masyarakat sehingga pembangunan infrastruktur ini tidak sekadar menjadi proyek, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan mobilitas warga di lapangan.
“Kami terus mendukung Pemprov Jabar untuk mengembangkan sistem transportasi publik yang selamat, aman, nyaman, dan mudah diakses di wilayah Jawa Barat, dengan hadirnya transportasi publik yang lebih efektif dan efisien harapannya masyarakat Jawa Barat dapat bermobilitas dan terlayani dengan baik,” ungkap Dudy dalam keterangannya, dikutip Kamis (16/10/2025).
Baca Juga:
Warga Sibabangun Gotong Royong Bangun Jalan Menuju Lahan Pertanian
Sebelumnya, Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Sumasna mengungkapkan bahwa kajian teknis dan perencanaan detail proyek LRT Bandung Raya masih terus berjalan dan belum memasuki tahap final karena pemerintah ingin memastikan jalur yang dipilih benar-benar menjawab kebutuhan mobilitas warga.
Sumasna menyebut saat ini rencana jalur LRT difokuskan pada dua koridor utama yaitu rute Barat-Timur dengan trase Leuwipanjang hingga Tegalluar serta rute Utara-Selatan dengan jalur Babakan Siliwangi menuju Leuwipanjang meskipun prioritas akan lebih diberikan pada jalur Utara-Selatan.
“Sejauh ini rencananya Barat-Timur dan Utara-Selatan seperti apa keduanya nantinya tapi yang utama ya Utara-Selatan,” ujar Sumasna.
Untuk rute Utara-Selatan ini Sumasna menjelaskan bahwa jalurnya akan menjangkau kawasan Ledeng hingga Leuwipanjang karena wilayah tersebut sudah mengalami tekanan lalu lintas yang berat setiap harinya dan menjadi salah satu titik paling rawan kemacetan di Kota Bandung.
“Jadi misalkan dari Ledeng ke Leuwipanjang itu kalau seandainya ada LRT mungkin akan beda penggunaan masyarakat tidak harus semuanya gunakan roda dua atau roda empat yang akhirnya karena jalan di kota Bandung khususnya itu kecil-kecil,” ujar Sumasna.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]