WahanaNews.co | Tingginya harga baterai kendaraan terelektrifikasi membuat konsumen kurang berminat terhadap mobil listrik.
Besarnya biaya pembuatan baterai yang dibebankan pada carmaker turut mendongkrak harga jual kendaraan itu sendiri. Tidak heran banderol melambung tinggi.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Presiden InoBat, sebuah pabrik baterai kendaraan listrik, Andy Palmer mengatakan, margin dalam industri baterai sudah sangat tipis.
"Jadi kenaikan biaya harus dibebankan kepada pembuat mobil," jelas Andy Palmer, dikutip dari Europe News.
Produsen mobil seperti Mercedes-Benz kemungkinan akan meneruskan kenaikan ini kepada pelanggan jika harga bahan baku mobil listrik terus naik.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Kami harus menjaga margin kami," ungkap Markus Schaefer, Chief Technology Officer Mercedes-Benz.
Namun demikian, Direktur Pusat Ilmu Penyimpanan Energi Kolaboratif di Laboratorium Nasional Argonne, Venkat Srinivasan, harga baterai tidak terlalu berdampak terhadap konsumen yang sadar akan lingkungan.
Menurutnya akan semakin banyak orang yang akan membeli kendaraan listrik terlepas dari biaya baterai dan kendaraan.