WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengoptimalisasi program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium untuk mengatasi gejolak harga beras.
Melalui program ini, masyarakat tetap dapat memperoleh beras dengan harga terjangkau. Hal tersebut disampaikan Mendag saat meninjau Pasar Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (11/11).
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Pada pemantauan harga tersebut, turut hadir Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto, dan Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra.
“Pelaksanaan KPSH beras medium ini merupakan instrumen kebijakan pemerintah untuk mencegah dan mengatasi gejolak harga beras, sehingga masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga yang terjangkau,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam program KPSH beras medium, Perum Bulog ditugaskan mengisi pasokan beras medium secara kontinu dan merata kepada seluruh pedagang beras di seluruh pasar rakyat, toko modern/swalayan, pedagang eceran beras, dan secara langsung kepada konsumen di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Harga eceran tertinggi (HET) disesuaikan berdasarkan wilayah. Penyaluran KPSH beras medium secara nasional sampai 9 November 2022 sebesar 878.155 ton, atau setara 114 persen total realisasi tahun 2021. Sementara itu, realisasi KPSH beras medium di Jawa Barat sebesar 95.608 ton.
Sementara itu, dari hasil pemantauan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Tanjungsari, Mendag Zulkifli Hasan menyebutkan, stok dan harga bapok masih terpantau stabil menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran dan stok tersedia cukup.
“Alhamdulillah stok cukup. Ayam tersedia banyak, telur cukup, cabai cukup, dan beras tersedia banyak. Menjelang Natal dan Tahun Baru, perlu terus diantisipasi kenaikan permintaan khususnya di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal serta daerah penyumbang inflasi tinggi. Salah satu caranya dengan meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan pemerintah daerah agar masyarakat dapat menikmati harga yang berkeadilan untuk bisa memenuhi kebutuhan dengan harga yang terjangkau,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Berdasarkan hasil pantauan harga di Pasar Rakyat Tanjungsari, komoditas-komoditas yang terpantau stabil dibanding pekan lalu (3/11) adalah beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.500/kg, minyak goreng curah Rp13.500/liter, MINYAKITA Rp14.000/liter, minyak goreng kemasan Rp18.000/liter, tepung terigu Rp11.000/kg, daging sapi Rp140.000/kg, dan daging ayam ras Rp32.000/kg.
Sementara itu, beras medium turun dari Rp10.000/kg ke 9.200/kg. Komoditas lain yang harganya turun adalah cabai merah keriting menjadi Rp40.000/kg, cabai merah besar Rp40.000/kg, cabai rawit merah Rp50.000/kg, dan bawang merah Rp32.000/kg. Di sisi lain, telur ayam ras naik dari Rp26.000/kg ke Rp27.000/kg dan bawang putih dari Rp24.000/kg ke Rp25.000/kg. [JP]