WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyerahkan donasi bantuan bagi
korban bencana di sejumlah wilayah Sumatra, Senin, (1/12) di Area Bandara Halim Perdana Kusuma, Jaktim.
Bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dana sukarela pegawai Kementerian Perdagangan melalui Kemendag Peduli. Bantuan diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk diteruskan kepada masyarakat yang sedang mengalami musibah banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Baca Juga:
Raker dengan Baleg DPR, Mendag Busan Dukung RUU Komoditas Strategis
Mendag Busan menyampaikan, bantuan yang dikirimkan mencakup berbagai kebutuhan dasar mendesak bagi warga terdampak, termasuk obat-obatan, popok bayi, pembalut, makanan instan, selimut, dan biskuit sebanyak 5 truk. Bantuan juga disalurkan kepada 28 pegawai kantor Kemendag yang terdampak di Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
"Sebagai wujud kepedulian keluarga besar Kemendag terhadap saudara-saudara korban bencana alam di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, kami menyerahkan bantuan melalui BNPB berupa makanan instan, pakaian, obat-obatan, serta berbagai kebutuhan dasar lain sebanyak 5 truk," ujar Mendag Busan.
Mendag Busan menegaskan, Kemendag tetap membuka saluran donasi bagi pegawai, pelaku usaha,
maupun masyarakat umum yang ingin berpartisipasi dalam gerakan solidaritas ini, baik dalam bentuk barang maupun uang. Untuk bantuan uang dapat disalurkan melalui rekening Kemendag Peduli, dengan nomor rekening BRI 032901004334306.
Baca Juga:
Dorong Perekonomian Nasional Jelang Nataru, Kemendag Siapkan Tiga Program Diskon Belanja Nasional
"Kami terus membuka donasi bagi seluruh pegawai Kemendag agar bantuan dapat berkelanjutan. Ke depan, kami juga menyiapkan tahap penyaluran berikutnya, termasuk kemungkinan pengiriman bantuan yang seluruhnya akan diserahkan melalui BNPB untuk didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak bencana," tambah Mendag Busan.
Terkait barang kebutuhan pokok, Mendag Busan terus berkoordinasi dengan asosiasi pelaku usaha, para distributor, serta pemerintah daerah untuk memastikan barang kebutuhan pokok tetap terjaga. Upaya ini penting, mengingat skala bencana yang cukup besar dan potensi gangguan
terhadap infrastruktur di berbagai titik.
"Melalui koordinasi yang intensif, kami ingin memastikan bahwa pasokan barang pokok tidak mengalami hambatan dan tetap dapat diakses oleh masyarakat," jelas Mendag.