WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, produk-produk unggulan lokal kini semakin berdaya saing di pasar mancanegara.
Hal ini dibuktikan dengan pelepasan ekspor komoditas mocaf (modified cassava flour) hasil produksi Rumah Mocaf Indonesia di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dengan tujuan Turki sebanyak 45 ton.
Baca Juga:
RI Dorong Kontribusi Perdagangan untuk Capai Pembangunan Berkelanjutan
Mendag Zulkifli Hasan melepas secara langsung ekspor mocaf produksi Rumah Mocaf Indonesia hari ini, Jumat, (4/11) di Pendopo Dipayuda Adigraha, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Turut hadir dalam acara tersebut Penjabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto; anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banjarnegara; serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, serta Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Syailendra.
“Singkong merupakan salah satu produk perkebunan unggulan yang dihasilkan Kabupaten Banjarnegara yang dapat diolah menjadi produk bernilai tambah yaitu mocaf. Mocaf yang dihasilkan di Kabupaten Banjarnegara ini terbukti berkualitas tinggi dan berdaya saing sehingga mampu menembus pasar ekspor. Pelepasan ekspor mocaf ini merupakan yang keenam dan merupakan ekspor kedua ke Turki oleh Rumah Mocaf Indonesia. Mocaf ini berasal dari koperasi yang beranggotakan 650 orang petani Banjarnegara,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Tampil di Designed Giftionery Taiwan, Produk Dekorasi Rumah Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp4,73 Miliar
Kabupaten Banjarnegara memiliki potensi unggulan pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata. Potensi unggulan tersebut kemudian diolah untuk meningkatkan nilai tambahnya, di antaranya pemanfaatan singkong menjadi tepung mocaf, pakan ternak, dan pupuk organik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 tercatat produksi singkong di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 1.796,2 ton.
"Tepung mocaf ini merupakan karya anak muda dari bahan baku singkong yang dapat menjadi substitusi tepung terigu. Ini sangat strategis, karena menyerap hasil pertanian rakyat dan bisa sedikit mengurangi impor gandum, serta memaksimalkan potensi daerah. Jadi, kita mesti dukung bersama," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan usulan subsidi untuk harga tepung mocaf yang saat ini dalam bentuk curahnya Rp15.000/kg. "Harga jualnya saat ini Rp15.000/kg karena produksinya masih sedikit. Nantinya mungkin bisa menjadi Rp12.000/kg. Sisanya sebesar Rp3.000/kg dapat disubsidi dari dana cadangan 2 persen sehingga tepung mocaf dapat bersaing harga dengan tepung terigu," ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Pada Oktober 2022, Rumah Mocaf Indonesia mendapatkan penghargaan UKM Pangan Award 2022 untuk kategori Produk Makanan Camilan dengan produk Chocofine, Kukis Mocaf Rasa Cokelat.
“Kita berharap ke depannya, Rumah Mocaf Indonesia semakin berkomitmen untuk menggencarkan penggunaan mocaf sebagai substitusi tepung terigu dan semakin inovatif untuk mengembangkan produk-produk olahan mocaf,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan akan terus mendukung peningkatan penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri khususnya dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami juga akan memfasilitasi pengenalan produk-produk unggulan dalam negeri di pasar global melalui perwakilan perdagangan kami yang ada di luar negeri, baik atase perdagangan maupun Indonesia Trade Promotion Center (ITPC),” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Penjabat Bupati Banjarnegara Tri Harso mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam melaksanakan berbagai kegiatan, baik terkait dengan peningkatan kualitas UMKM dan kegiatan lainnya.
“Di Banjarnegara sendiri ada 22 ribu UMKM yang perlu kita tingkatkan, berdayakan, dan laksanakan pendampingan sehinggga betul-betul dapat bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Banjarnegara,” urainya.
Pada acara tersebut, dilakukan juga Pencatatan Pemecahan Rekor MURI Penyajian Kukis Mocaf Terbanyak yaitu 20.000 keping. Mendag juga meninjau pengolahan pangan berbahan tepung mocaf sebagai pengganti tepung terigu.
“Pencatatan Rekor MURI dalam penggunaan tepung mocaf ini memberi contoh kepada kita, kalau kita kerja sama dan kolaborasi, seberat apa pun, sesulit apa pun, bisa kita atasi dan kita bisa sukses,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan. [JP]