WahanaNews.co, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Maritim dan Investasi Muhammad Rachmad Kaimuddin mengatakan pemerintahan telah mengeluarkan insentif atau program bantuan untuk mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik.
"Pemerintah telah memberikan kebijakan finansial dan nonfinansial untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat," kata Rachmad di sela Sosialisasi dan Diskusi Dekarbonisasi Sektor Transportasi melalui Adopsi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (03/11/23).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Dia mengatakan kebijakan pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat memiliki kendaraan berbasis baterai atau listrik itu berlaku untuk pembelian kendaraan motor baru yang ramah lingkungan, mobil dan bus listrik.
Khusus insentif pembelian sepeda motor listrik diberikan subsidi sebesar Rp7 juta untuk seluruh masyarakat dengan syarat memiliki satu KTP untuk satu insentif dan berusia minimal 17 tahun. Selain itu diberikan pembebasan PPn BM (0 persen).
Sedang bagi pembeli mobil dan bus listrik akan mendapatkan pengurangan PPN dari 10 persen menjadi 1 persen saja atau terdapat pengurangan 10 persen PPN.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Selain itu mendapatkan pembebasan PPN BM menjadi 0 persen dan bebas ganjil genap.
Bagi produsen kendaraan listrik, lanjut Rachmad, ada program investasi untuk menarik produsen roda empat dalam menciptakan industri kendaraan listrik lokal.
Sementara itu untuk bantuan insentif berupa subsidi motor listrik sudah ada 15 merek yang masuk dalam program bantuan pemerintah. Adapun 15 merk tersebut di antaranya YADEA, Polytron, VIAR, GESITS, ALVA, smooth RAKATA dan SELIS.
Menurut Rachmad, pentingnya mendorong masyarakat memiliki animo mengadopsi kendaraan listrik ini adalah untuk mengurangi polusi udara dari sektor transportasi, karena penggunaan kendaraan listrik akan mengeliminasi gas buang dari knalpot, sehingga lebih ramah lingkungan.
Pada kegiatan diskusi dan sosialisasi kendaraan listrik tersebut, turut menjadi pembicara adalah Rektor Universitas Hasanuddin Prof DR Jamaludin Jumpa yang diwakili oleh Prof DR Amiruddin Nasir yang juga adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unhas.
Sementara Penjabat Gubernur Sulsel Bachtiar Baharuddin diwakili oleh Kepala Biro Ekonomi Sulsel Junaedi. Sedang pada kegiatan diskusi hadir dari unsur pemerintah, akademisi, swasta dan produsen kendaraan listrik.
[Redaktur: Sandy]