WahanaNews.co, Jakarta - Di tengah tantangan dinamika sosial politik saat ini, perekonomian nasional menunjukkan ketangguhannya dengan berbekal fundamental yang solid. Untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi, Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat stabilitas pasar modal Indonesia sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional.
Stabilitas pasar modal menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan investor, memastikan aktivitas pasar tetap kondusif, serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Menko Airlangga Bertemu Dubes Inggris: Bahas Penguatan Kemitraan Ekonomi dan Isu Strategis Global
“Secara fundamental, Indonesia mempunyai ketahanan yang solid. Kinerja kuartal ke-2 mencatat pertumbuhan 5,12% (yoy) dan PMI Manufaktur sudah balik di angka 51,5%. Itu didukung oleh ekspansi output dan permintaan baru yang bulan Juli kemarin di 49,2% sehingga ini sudah berbalik,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Konferensi Pers terkait Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/09).
Dalam sambutannya, Menko Airlangga turut menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban peristiwa sosial yang terjadi pada akhir Agustus lalu. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan nasional dan situasi yang kondusif agar pertumbuhan ekonomi tetap berjalan dengan baik. Menurut Menko Airlangga, meskipun terdapat gejolak jangka pendek, arah pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada pada jalur yang positif dan stabil.
Di sisi investasi, tren peningkatan juga tercermin dari tumbuhnya impor barang modal serta meningkatnya aktivitas industri pengolahan. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5–5,2%, Pemerintah terus menyiapkan berbagai strategi antara lain mendorong tercapainya target investasi Semester II-2025. Senada dengan hal tersebut, pasar modal juga mencatatkan momentum positif, ditandai dengan IHSG yang sempat menyentuh all time high pada akhir Agustus lalu.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Pengaturan Produk Halal dalam Undang-Undang Menjadi Wujud Komitmen Indonesia untuk Mengembangkan Ekonomi Syariah
Menjaga momentum tersebut, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi komprehensif di Semester II-2025, mulai dari percepatan realisasi belanja negara, pemberian stimulus tambahan, hingga program untuk mendorong konsumsi masyarakat. Sejumlah inisiatif di sektor perumahan, pariwisata, hingga program Makan Bergizi Gratis dipercepat agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat. Belanja modal Pemerintah juga turut dipacu untuk mempercepat perputaran ekonomi di masyarakat, sekaligus memastikan konsumsi domestik tetap kuat sebagai penopang utama pertumbuhan.
Di sektor ketenagakerjaan, Pemerintah telah membentuk Satgas Pencegahan PHK. Menko Airlangga berharap dengan terbentuknya Satgas tersebut, kesejahteraan para pekerja dan kesempatan kerja akan juga terus didorong dan dibuka selebar-lebarnya. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan bahwa Pemerintah akan selalu memperjuangkan kepentingan rakyat, terutama kelompok yang paling kecil dan rentan.
Selain itu, Menko Airlangga juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan nasional di tengah dinamika sosial politik saat ini. Dengan semangat "Indonesia Incorporated", upaya menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, melainkan tugas bersama seluruh komponen bangsa. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak mudah terprovokasi mengingat stabilitas sosial merupakan kunci untuk memastikan pembangunan ekonomi tetap berjalan pada jalurnya. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Rabu (2/9).
[Redaktur: JP Sianturi]