WahanaNews.co, Jakarta - Harta kekayaan Prajogo Pangestu mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam dua bulan terakhir. Pada tanggal 4 Desember 2023, total kekayaannya mencapai US$ 48,7 miliar atau sekitar Rp 752,7 triliun (dengan kurs Rp 15.456).
Lalu, betulkan Prajogo Pangestu merupakan orang pertama di Indonesia yang memiliki kekayaan mencapai Rp 700 triliun?
Baca Juga:
Husodo Angkosubroto, Raja Buah Indonesia dengan Kekayaan Rp 15,3 Triliun
Berdasarkan laporan Forbes pada Senin (4/12/2023), kekayaan Prajogo terus meningkat, menambah sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 15,4 triliun pada hari tersebut.
Dengan perkembangan ini, Prajogo menjadi orang terkaya di Indonesia dan menempati peringkat ke-26 orang terkaya di dunia.
Pada awal Oktober, kekayaan Prajogo hanya sekitar US$ 10,1 miliar atau sekitar Rp 156,1 triliun, yang menempatkannya sebagai orang terkaya keempat di Indonesia. Namun, pada awal November, kekayaannya melonjak menjadi US$ 38,7 miliar atau setara Rp 598,1 triliun.
Baca Juga:
5 Negara dengan Miliarder Terbanyak di Dunia
Lonjakan harta tersebut berasal dari perusahaannya yang melantai di bursa saham Indonesia, yaitu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Melansir detikcom, dengan harta kekayaannya yang meningkat pesat tersebut, Prajogo merupakan orang pertama di Indonesia yang mempunyai harta sebesar Rp 752 triliun.
Pada tahun 2022, kekayaan Hartono bersaudara yaitu R. Budi Hartono dan Michael Hartono mencapai US$ 47,7 miliar atau setara Rp 737,2 triliun dan membuat mereka menjadi orang terkaya di Indonesia pada tahun itu.
Namun, kekayaan Hartono bersaudara merupakan harta kekayaan gabungan dari R. Budi Hartono dan Michael Hartono, sehingga jika dipisahkan harta kekayaan mereka belum melebihi harta Prajogo saat ini.
Prajogo memulai karir bisnisnya di sektor kayu pada akhir tahun 1970.
Pada tahun 1993, ia mendirikan perusahaan bernama Barito Pacific Timber, yang nantinya mengalami perubahan nama menjadi Barito Pacific setelah berkembang ke sektor industri lain.
Pada tahun 2007, Prajogo melakukan akuisisi saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang kemudian bergabung dengan Tri Polyta Indonesia pada tahun 2011, membentuk produsen petrokimia terbesar di Indonesia.
Kemudian, pada bulan Oktober 2023, Prajogo terlibat dalam pencatatan saham perusahaan energi terbarukan, Barito Renewables Energy.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]