WahanaNews.co, Jakarta - Penjualan mobil secara keseluruhan mengalami penurunan sepanjang semester I 2024.
Namun, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengungkapkan bahwa penjualan mobil listrik justru menunjukkan tren yang berbeda, dengan penjualan yang terus meningkat.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
"Di tengah lesunya penjualan otomotif Indonesia, saya melihat ada dua segmen yang masih tumbuh. Ini bukan dari jenis kendaraan tapi dari jenis mesinnya, yaitu kendaraan EV dan Hybrid yang masih tumbuh," katanya, mengutip Autobizz CNBC Indonesia, Jumat (12/7/2024).
Sebagai contoh, dari Januari hingga Desember 2023, penjualan mobil EV mencapai sekitar 17.000 unit. Pada tahun ini, dari Januari hingga Mei saja, sudah terjual 13.000 unit. Artinya, tren kenaikan penjualannya terlihat dengan jelas.
"Jadi, menurut perkiraan saya, jika kita kalikan penjualan selama 5 bulan dengan 2, hasilnya adalah 13.000 x 2 yaitu 26.000, dan ditambah 2 bulan lagi mungkin bisa mencapai 30.000. Dengan mencapai 30.000, berarti penjualan mobil listrik kita tumbuh dari 17.000 menjadi 30.000. Mobil Hybrid juga masih tumbuh. Jika kita lihat, penjualan mobil Hybrid tahun lalu dari Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 55.000 unit," kata Nangoi.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
"Dan kita lihat di bulan Januari sampai dengan Mei tahun 2024 itu sudah terjual sekitar 31.000 unit. Jadi kalau feeling saya mungkin Hybrid bisa tumbuh sampai sekitar 70.000 unit tahun ini. Kalau kita totalkan 70 dan 30 berarti kira-kira sekitar 100.000 Itu berarti kira-kira memakan market sekitar 10-12% berarti is growing very fast itu," lanjutnya
Padahal di tahun lalu pasar EV, hybrid dan mobil listrik lainnya terjual sekitar 70.000 unit, sehingga market share dari mobil ini sekitar 7%. Artinya ada pertumbuhan sekitar 4-5% menuju 11-12%. Pertumbuhan EV di Indonesia pun sudah mulai menyaingi negara-negara lain.
"Kalau dibandingkan dengan China kita masih jauh di bawah. Tapi kalau dibandingkan negara Thailand kita berimbang. Dibandingkan dengan Jepang kita lebih baik karena Jepang pertumbuhan EV-nya lebih kecil dibandingkan Indonesia," kata Nangoi.