WAHANANEWS.CO, Jakarta - Warga prasejahtera di Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, kini bisa menikmati terang di rumah sendiri setelah sekian lama hidup dalam kegelapan.
Melalui program bertajuk “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan”, PLN bersama Pemerintah Kabupaten Bantul menyalurkan bantuan sambungan listrik gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
Baca Juga:
PLN Bawa Harapan Baru bagi Keluarga Prasejahtera: “Bukan Sekadar Menyalakan Listrik, Tapi Menyalakan Hidup”
Program ini menjadi wujud nyata kepedulian PLN terhadap pemerataan akses energi, sekaligus bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.
Kabupaten Bantul menjadi salah satu daerah pertama yang merasakan manfaat dari inisiatif ini, yang menargetkan lebih dari 8.000 keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia.
Salah satu penerima manfaat, Partinah (72), mengaku masih ingat masa-masa ketika rumahnya hanya diterangi lampu pelita setiap malam.
Baca Juga:
PLN Dukung Hilirisasi Industri Baja, PT LBI Kini Nikmati Pasokan 80 MVA untuk Produksi Lebih Andal
Ia menuturkan bahwa selama bertahun-tahun, keluarganya hidup dalam gelap karena tidak mampu menyambung listrik.
Salah satu penerima manfaat, Partinah (72) masih mengingat betul bagaimana malam-malam di rumahnya dulu hanya diterangi cahaya kecil dari lampu pelita.Bagi Partinah, hadirnya listrik tak hanya membawa terang, tetapi juga rasa aman dan kenyamanan baru di rumahnya. Kini ia bisa beraktivitas dan beristirahat tanpa khawatir kegelapan menyelimuti.
"Ketika malam hari (sebelum ada listrik), kami hanya menggunakan lampu pelita. Tidak ada listrik jadi di rumah gelap," ujar Partinah.
Bagi Partinah, kehadiran listrik bukan sekadar membawa terang, melainkan juga menghadirkan rasa aman dan kenyamanan yang selama ini dirindukan.
Kini ia bisa beraktivitas hingga malam tanpa rasa cemas.
"Terima kasih banyak sudah dibantu pasang listrik oleh Pemerintah, PLN. Semoga berkah dunia akhirat," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Cerita serupa juga datang dari Sri Sarwati (52), warga lain di Wonokromo yang kini memiliki sambungan listrik sendiri.
Sebelum bantuan datang, ia harus menumpang listrik dari rumah orang tuanya. Kekhawatiran akan kelebihan beban listrik selalu menghantui setiap kali ia menyalakan banyak peralatan.
Cerita serupa datang dari Sri Sarwati (52), masyarakat lain yang kini memiliki sambungan listrik sendiri. Sebelum bantuan datang, ia harus menumpang listrik dari rumah milik orang tuanya. Setiap kali ingin menyalakan banyak peralatan, kekhawatiran akan beban berlebih selalu menghantui. Bagi Sarwati, sambungan baru ini membuat hidup jauh lebih mudah. Ia kini bisa menggunakan peralatan rumah tangga dengan leluasa, bahkan mendukung usaha angkringan yang dijalankannya di rumah.
"Sebelumnya, kalau mau pakai (listrik) yang banyak, nanti takut jegleg gitu," ujarnya.
Kini, sambungan baru tersebut memberi Sarwati keleluasaan lebih besar.
Ia dapat menggunakan berbagai peralatan rumah tangga tanpa khawatir, bahkan turut mendukung usaha angkringan kecil yang ia jalankan dari rumah.
"Terima kasih sudah meringankan biaya pemasangan listrik. Semoga menjadi amal baik untuk Pemerintah dan PLN," ungkapnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan apresiasi atas langkah PLN dalam membantu masyarakat yang belum menikmati akses listrik.
Menurutnya, keberadaan listrik membawa perubahan signifikan dalam peningkatan taraf hidup warga.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menilai, hadirnya listrik menjadi bentuk nyata perhatian PLN terhadap masyarakat yang selama ini belum menikmati akses energi. Ia menyebut, kehadiran listrik membawa dampak langsung pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Lebih jauh, Abdul Halim menjelaskan bahwa keberadaan listrik juga mendorong produktivitas di sektor pertanian. Melalui elektrifikasi, petani dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan efisiensi produksi.
“Telah dipasang listrik gratis untuk rumah-rumah masyarakat (prasejahtera), di antaranya rumah Ibu Partinah. Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul menyampaikan terima kasih kepada PLN yang melaksanakan kegiatan ini,” ujar Abdul Halim.
Ia menambahkan, keberadaan listrik juga berperan besar dalam meningkatkan produktivitas di sektor pertanian.
Melalui elektrifikasi, petani kini bisa menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi kerja.
“Alhamdulillah (PLN) Unit Layanan Kabupaten Bantul melakukan elektrifikasi di lahan pertanian, sehingga biaya pertanian, biaya produksi bisa diturunkan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa bantuan sambungan listrik gratis ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Bagi saudara-saudara kita yang belum berkecukupan, listrik sebenarnya sudah tersedia di depan rumah, tiang dan kabel berdiri, jaringan siap. Namun keterbatasan biaya membuat mereka belum mampu melakukan sambungan baru. Melalui program ini, PLN hadir menjembatani jarak antara ketersediaan dan kemampuan agar seluruh masyarakat dapat menikmati listrik,” ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan, inisiatif ini lahir dari semangat PLN untuk memastikan tidak ada satu pun rumah tangga yang tertinggal dari akses energi.
“Ini adalah bagian dari bakti sosial PLN dalam menyongsong Hari Listrik Nasional. Kita membantu masyarakat untuk pasang listrik gratis agar saudara-saudara kita yang masih hidup dalam keterbatasan bisa juga menikmati terang,” katanya.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa kolaborasi antara PLN dan pemerintah daerah merupakan kunci utama dalam memperluas jangkauan listrik sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pelosok tanah air.
“Ini bukan hanya investasi untuk dunia, tapi juga untuk akhirat. Dari lubuk hati terdalam, kami bekerja siang malam agar seluruh rakyat Indonesia bisa merasakan manfaat listrik,” tegasnya (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]