WahanaNews.co | PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen mendorong pembangunan jaringan kelistrikan di Kalimantan.
Ikhtiar memperkuat jaringan kelistrikan diharapkan mampu mendorong roda perekonomian di kawasan tersebut.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) Josua Simanungkalit mengungkapkan, pihaknya tengah mempercepat pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Batulicin-Tarjun, agar dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur.
Pembangunan SUTT 150kV Batulicin – Tarjun sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) ini merupakan tahapan untuk membuat sistem Looping jaringan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Membentang sepanjang 79,765 kilo meter sirkit (kms) melintasi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru. Dengan jumlah tower sebanyak 114 tower, progres pembangunannya saat ini mencapai 88,18%.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Nantinya, setelah SUTT 150kV Batulicin – Tarjun dapat beroperasi proses Looping jaringan akan dilanjutkan pembangunan dari Tarjun – Sei Durian – Grogot.
Josua menjelaskan, pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan, salah satunya SUTT 150kV Batulicin – Tarjun dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 4 (UPP Kalbagtim 4) sebagai direksi pekerjaan.
Saat ini Tim di lapangan terus bersinergi dengan Kontraktor pelaksana pembangunan untuk dapat segera menyelesaikan pembangunan SUTT 150kV Batulicin – Tarjun melalui pengawasan yang sangat ketat.
Kondisi sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Selatan yang sudah grid sistem atau interkoneksi dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah memiliki beban puncak 1.260,5 megawatt dengan daya mampu 1.759,2 megawatt. Dengan kata lain terdapat cadangan daya sebesar 498,7 megawatt yang dapat didistribusikan ke masyarakat.
“Dengan ketersediaan cadangan daya yang melimpah dan harus didistribusikan secara merata ke seluruh masyarakat Kalsel-Kaltim, serta dengan dibuatnya sistem looping jaringan, akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan yang ada. Karena pada dasarnya sistem looping ini untuk menghindari terjadinya padam,” kata Josua dalam keterangan resminya, Senin (23/5).
Menurut dia, dengan kondisi sistem kelistrikan yang andal dan memadai, pembangunan SUTT 150kV Batulicin – Tarjun akan memberikan peluang kepada seluruh industri di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru untuk mengembangkan usahanya di Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga dapat turut serta dalam peningkatan pembangunan dan perekonomian daerah.
Terlebih mengingat daerah-daerah yang berada Provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah produktif seperti yang dilewati oleh jalur SUTT 150kV Batulicin – Tarjun.
"Pembangunan ini juga dilaksanakan untuk menyiapkan sistem kelistrikan yang andal demi mewujudkan konsumsi listrik yang berkeadilan, terlebih dengan pemindahan Ibu Kota Negara Baru ke Kalimantan Timur," pungkas Josua. [qnt]