WahanaNews.co | Dalam waktu dekat, Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) siap mengoperasikan barge mounted power plant (BMPP) atau pembangkit listrik terapung berdaya 60 megawatt, yang dibangun di perusahaan galangan PT PAL Indonesia.
"Hari ini adalah sail away ke daerah tujuan, yaitu Ambon, Maluku, untuk suplai listrik di wilayah kepulauan di sana," kata Direktur Utama (Dirut) PT PLN Darmawan Prasodjo di Surabaya, Jumat.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
PLN melalui anak perusahaan PT Indonesia Power sejak awal 2020 memesan tiga unit pembangkit listrik terapung ke PT PAL Indonesia dengan total daya 150 megawatt, dan dua unit di antaranya berdaya 60 megawatt serta satu unit berdaya 30 megawatt.
Menurut jadwal, semestinya tiga unit pembangkit listrik terapung tersebut masing-masing selesai selama 15 bulan.
Dirut PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 mengakibatkan pengerjaannya molor.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Ada tenaga ahli yang harus kami datangkan dari luar negeri. Di awal masa pandemi Covid-19 mereka tidak mau datang," ujarnya.
Pada hari Jumat, PT PAL baru menyelesaikan satu unit yang berdaya 60 megawatt.
Dirut PLN Darmawan memastikan pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia yang diberi nama BMPP Nusantara 1 itu akan segera dioperasikan di Ambon, Maluku, menggantikan kapal pembangkit listrik Karadeniz milik Turki.