WahanaNews.co | Selama tahun 2022 PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara telah melistriki 2.665 pelanggan sebagai komitmen guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat hingga ke pelosok daerah.
PLN berkomitmen terus menggenjor program listrik desa agar seluruh kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) di Sumatera Utara dapat menikmati listrik pada 2024, ujar General Manajer PLN UID Sumut Awaluddin Hafid, mengutip Antara, Senin (26/6/2023).
Baca Juga:
PLN UID Sumut Bagikan Takjil Gratis dan Ajak Masyarakat Tambah Daya Bulan Berkah
"PLN sebagai salah satu perusahaan BUMN bidang ketenagalistrikan berkewajiban untuk melistriki sekaligus mengemban amanat dalam mengejar target rasio desa/dusun dan rasio elektrifikasi khususnya di Sumatera Utara," katanya.
Awaluddin mengungkapkan, sekarang ini listrik telah menjadi kebutuhan premier seluruh rakyat. PLN terus berupaya membangun kelistrikan di berbagai daerah dengan berkolaborasi bersama pemerintah provinsi dan daerah khususnya di daerah 3T dalam mewujudkan Sumatera Utara terang tahun 2024.
Sepanjang 2022 sebanyak 31 desa baru dan lama serta 38 dusun baru dan lama telah terlistriki. Hingga Mei 2023, realisasi rasio elektrifikasi Sumatera Utara mencapai 99,80 persen, sedangkan rasio desa berlistrik mencapai 98,97 persen.
Baca Juga:
Audiensi dengan PJ Gubernur, PLN UID Sumut Pastikan Pasokan Listrik Aman Saat Idul Fitri 1445H/2024
Ia mengatakan PLN berhasil membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 108,89 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) 107,04 kms, serta gardu distribusi sebanyak 54 unit dengan total kapasitas sebesar 3.300 kilo Volt Ampere (kVA). Dalam mengejar target pembangunan infrastruktur desa berlistrik, PLN melakukan transformasi digitalisasi dalam pemetaan lebih komprehensif. Sebelumnya, pemetaan dilakukan secara manual dengan mengumpulkan data melalui survei langsung ke lokasi sehingga menghabiskan banyak waktu.
"Kini melalui geographic information system (GIS) PLN mampu melakukan pemetaan lokasi secara digital dengan menghitung jarak, ketinggian dan data proyeksi kebutuhan infrastruktur kelistrikan desa," katanya.
Awaluddin menjelaskan, dengan digitalisasi perencanaan pembangunan desa dapat lebih cepat dan akurat serta dapat dimonitor secara real time.