Dalam kesempatan terpisah, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut negara-negara ASEAN sepakat gotong royong mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
Bahlil mengatakan negara di Asia Tenggara kudu terus meningkatkan capaian investasi hijau, termasuk pengembangan EV. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya formulasi bersama soal ekosistem kendaraan listrik ini.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Kami juga menyepakati pentingnya melakukan satu formulasi untuk pembangunan ekosistem energi baru terbarukan, kemudian menurunkan emisi, dan perlu melakukan penekanan terhadap ekosistem mobil listrik ini menjadi satu bagian terpenting," katanya dalam ASEAN Economic Ministers (AEM) Meeting di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/8) lalu.
"Indonesia mengembangkan sendiri, Malaysia sendiri, Vietnam, Thailand, dan hampir semua negara sedang mengembangkan ekosistem EV. Ini adalah bagian terpenting yang kita rumuskan," imbuh Bahlil.
Ia menyebut ASEAN menjadi tujuan utama investasi pengembangan EV. Bahlil mengutip data tahun lalu yang menunjukkan kucuran dana segara ke Asia Tenggara meningkat tajam 570 persen menyentuh US$18 miliar atau setara Rp275 triliun (asumsi kurs Rp15.299 per dolar AS).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Selain itu, ia menyebut 10 produsen kendaraan listrik global teratas hadir di ASEAN. Begitu pula 9 dari 10 produsen baterai listrik yang aktif berinvestasi di Asia Tenggara.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.