WahanaNews.co, Bali - Guna melindungi pantai dari resiko abrasi dan erosi akibat terjangan ombak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan untuk membangun Pengaman Pantai Sea Wall di Pantai Pebuahan sepanjang 1,9 kilometer (km) di Kabupaten Jembrana.
Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Muhammad Rizal mengatakan, pengerjaan pembangunan pengaman pantai Pabuahan sudah dalam proses gambar disain.
Baca Juga:
SDK Membuka Bimtek Sosialisasi Rehabilitasi Mangrove di Pasangkayu
"Pengerjaan desain Pantai Pabuahan tersebut diperkirakan sudah akan selesai pada Desember 2023. Setelah gambar disain itu, akan dilakukan proses lelang dan pengerjaan pada 2023," katanya saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI ke Kab. Jembrana, Prov. Bali, Jumat (8/9/2023).
Menurut Rizal, pengerjaan revetment Pantai Pebuahan akan dikerjakan sepanjang 1,9 km dan sedang proses pengusulan anggaran sebesar 50 miliar rupiah," erosi dan abrasi pantai menyebabkan mundurnya garis pantai," jelasnya.
Kondisi erosi pantai pebuahan yaitu, pertama, erosi dan abrasi pantai menyebabkan mundurnya garis pantai. Kedua, sebagian rumah warga dan akses jalan desa rusak akibat terjangan gelombang tinggi, penanganan sementara secara swadaya oleh masyarakat belum mampu meredam energi gelombang.
Baca Juga:
Polsek Penanggalan Tanam Ratusan Pohon di Bantaran Sungai Lae Kombih Guna Hindari Abrasi
Lingkup Pekerjaannya meliputi; mobilisasi dan demobilisasi, SMK3K, pekerjaan Revetment, pekerjaan galian, haulling, pasir, pemasangan Non-Woven Geotextlie, pekerjaan pemasangan lapis armor, pekerjaan pemasangan lapis underlayer, pekerjaan pemasangan lapis inti, pemasangan batu kali, paving block K. 225, beton kanstin, bagesting, dan pembesian. Turut hadir pada Kunker Komisi V antara lain Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Muhammad Noor dan Kepala Balai Teknik Pantai, Adi Prasetyo. Demikian dilansir dari laman pugoid, Selasa (12/9).
[Redaktur: JP Sianturi]