WahanaNews.co | Tarif baru tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) di Nusa Tenggara Timur telah ditetapkan sebesar Rp 3.750.000.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, tiket masuk Pulau Komodo sengaja dinaikkan untuk melindungi fauna Komodo agar tidak punah.
Baca Juga:
6 Manfaat Solo Traveling yang Bisa Mengubah Hidupmu
Sandiaga mengatakan, perubahan harga tiket masuk itu masih dibahas. Namun, dia mendukung perlu ada kenaikan.
"Ini masih terus dibahas, yang pasti adalah komunikasi dengan tim teknis bahwa memang saya dukung," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/7).
Sandiaga mengatakan, kenaikan harga untuk pembatasan. Demi keberlanjutan hidup Komodo agar tidak punah.
Baca Juga:
Dear Traveler, Ini Destinasi Wisata Top Tahun 2022 Rekomendasi National Geographic
"Pulau Komodo sangat sedikit, sangat minim dan untuk menjaga agar Komodo tak punah dan bagaimana lingkungan di sana tetap terjaga itu perlu ada pembatasan. Jadi nanti akan komunikasikan seperti apa," katanya.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini tidak khawatir terjadi penurunan wisatawan. Sementara itu, destinasi di wilayah penyangga Pulau Komodo seperti Labuan Bajo terus dibangun.
"Sehingga kunjungan ke sana tak berdampak terhadap penurunan kualitas Pulau Komodo dan ancaman kepunahan dari komodo itu sendiri," kata Sandiaga.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pemerintah Pusat telah bersepakat untuk menetapkan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) dan Pulau Padar, di Kabupaten Manggarai Barat, sebesar Rp 3.750.000 per orang berlaku mulai 1 Agustus 2022.
Kesepakatan itu dilakukan setelah dilakukan kajian teknis tim ahli lingkungan dari beberapa universitas terkemuka di Indonesia, bahwa ditemukan penurunan nilai jasa ekosistem, di Pulau Komodo dan Pulau Padar. Sehingga harus dilakukan konservasi.
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Sony Zet Libing dalam keterangan persnya mengatakan, selain dinaikkan harga tiket juga akan dilakukan pembatasan kunjungan ke dua pulau tersebut.
Karena menurutnya, salah satu penyebab kerusakan di TN Komodo adalah tingkat kunjungan wisatawan yang sangat tinggi di sana.
"Pemerintah bersepakat membatasi jumlah pengunjung ke TN Komodo dan Pulau Padar hanya 200 ribu orang per tahun," kata dia. [rin]